3. Beta

B E T A - 13 pt. 1

B E T A - 13

    Setelah perbincangan dengan dokter asher, aku menjadi sedikit mengerti, takdir, sesuatu yang tidak bisa kita rubah, sesuatu yang sudah mengikat mu dari kau hidup sampai kau mati nanti.

    Sekeras apapun kau menolak, menghindari, dan membantahnya, kau tidak bisa terlepas dari takdir itu, konsekuensi dari itu sangat besar, mungkin kau bisa menghindarinya, tetapi balasannya akan sangat pedih.

     Tetapi apa ini takdir ku? Ini bukan seperti apa yang aku mau, aku hanya ingin kehidupan mudaku seperti remaja yang lainnya, bersekolah, menggapai cita cita ku sehingga dapat membuat keluarga ku sendiri, bukan seperti ini.

     Bukan situasi dimana aku akan dihantui dengan kematian pasanganku.

Aku menggelengkan kepala ku, aku tidak ingin membuah waktu ku sia sia, huh, aku berharap ada ayah dan bunda disini, aku tahu mereka pasti mempunyai jalan keluar dari semua ini, atau setidaknya menangkan pikiran ku dengan pemikiran rasional mereka.

      Seketika langit menjadi belap, petir dari segala penjuru, rumput rumput menjadi layu dan mati, burung burung yang tadinya bernyanyi berubah menjadi suara burung gagak.

    Pandangan ku memburam hingga satu sosok keluar dari bayangan, Lotus.

   Tubuhku tidak dapat bergerak, pandangan ku terkunci dengan sosok didepan ku, ia keluar dari balik bayangan, dengan taring taring tanyamnya, ia menyeringai ke arah ku.

    "Wah, kita bertemh kembali, sungguh kebetulan yang sangat bagus bukan," katanya, suaraku terkunci, napasku berderu.

    "Aku tahu kau memberi tahukan mereka bagaimana pasangan mu terbunuh dengan ini," katanya sambil memainkan kukunya yang hitam dan tajam.

     "Apa kau yakin ingin kehilangan pasangan mu?" Tanya Lotus, aku hanya dapat menatapnya dengan air mata yang menunpuk.

     Seketika, Charoum terikat oleh bayangan, ia menatap ku horor, yang aku yakin jatungku terasa ingin lepas dan keluar dari dada ku.

    "Kau tahu kan apa yang akan terjadi saat kau memberi tahukan lebih dari apa yang aku ijinkan?" Tanyanya, aku berusaha sebisaku untuk melawan.

    Aku meronta, tetapi tidak bergerak sedikitpun, aku berteriak tetapi tidak bersuara sekalipun, aku mencoba meraihnya, tetapi tidak di gubrisnya.

    Seketika Lotus mengayunkan tanganya dan menancapkan kukunya tepat kearah jantung Charoum dan menariknya keluar.

    Ia meremukan jantung Charoum dan Charoum jatuh seketika, ia menghilang dibalik asap hitamnya.

   Aku berlari tetapi tidak melihat Charoum di sekitar ku, aku tidak menemukan jantungnya ataupun darahnya.

    Aku berlari kearah rumah kami, mencarinya di setiap sudut rumah, dimana dia, dimana Charoum, aku berlari mengikuti aromanya, tetapi seakan aromanya ada dimana mana, ia seakan ada di sekeliling ku, aku tidak bisa menemukannya.