B E T A - 17

34.9K 2.9K 23
                                    

     Selamat malam Princesses, maaf ya untuk update yang lama karena kurang sehat, dan Queen mau peringatin nanti kalau ada part dimana sedikit ehem haha, jadi nanti pas ada tanda XXX disitu lah mulainya, jadi buat kalian dibawah 17 di skip yaa. Dan selesainya di XOX

    Aku menatap Lotus penuh dengan benci, ia berani melakukan hal sekeji ini, ia pasti sudah tidak mempunyai akal sehat, jiwa dan hati nurani, "Apa yang kau lakukan, Lotus, apa kau melakukan tipu muslihatmu? untuk membuatku ketakutan!?" geram ku dan ia hanya tertawa terbahak bahak.

   "Apa kau berpikir ini hanya ilusi, Abrielle?" tanyanya, aku tersentak, apakah ini nyata? Caroum, Luna dan oh astaga, ini tidak mungkin, ini tidak nyata, aku harus berani melawan apapun yang Lotus lakukan kepadaku, dan aku harus terlihat tenang.

   "Apa kau menganggap aku akan percaya apa yang ucapkan, Lotus?" desisku dan ia hanya tersenyum miring, "Kau sudah membuat kemajuan, kau telah menemukan celah untuk terlepas dari perangkapku, tetapi tidak lama lagi celah itu akan menghilang, dan kau akan terjebak di alam ini selamanya," katanya dan tubuhku bergidik, ayo sadarkan dirimu Abrielle, lakukan untuk Charoum, dan keluarga mu, kataku meyakinkan diriku sendiri.

   Aku menghela napas panjang dan berusaha untuk memikirkan keadan pada dunia yang nyata, tetpi suara Lotus seperti mengelilingku, membuatku susah untuk berkonsenterasi, aku mencoba melakukan langkah yang sama saat aku merubah wujud serigalaku menjadi wujud manusia ku.

   Aku memikirkan bagaimana gambaran kamar ku dan Charoum, bagaimana suasana kamar kami, aku membayangkan wajah Charoum, ia yang bisa membuatku berkonsenterasi, bunda dan juga ayah, aku mengabaikan suara Lotus yang mengeilingiku dan aku membuka mata.

   Aku menatap mata biru kristal yang indah dan disitu aku tahu aku telah lembali, akulangsung memeluknya, erat, ia pun membalas pelukanku tak kalah eratnnya, "Apa yang terjadi, aku mendengar kau berteriak, badanmu mengejang dan-" aku memotong ucapannya, "A- aku baik baik s-saja," kataku tersengal sengal.

   "Ini tidak baik," aku mendengar suara Dokter Asher, akupun melihat keselilingku dan mendapati ruangan ini penuh dengan para Alpha, aku menyembunyikan wajahku di leher Charoum, "Sebaiknya kita cepat melakukan proses penerimaan ia kedalam gerombolan kita, Beta," kata Alpha Gogh, "Sepertinya itu ide yang bagus, dan juga menandainya, sehingga kau bisa merasakan saat Lotus menarik kesadaran Belle, karena ini bukan kali pertama," kata Alpha Xavier dan Charoum mengangguk.

   15 menit kemudian, setelah semua percakapan yang melelahkan, kami berdua hanya terdiam dalam diam yang berarti, pikiran kamu berkecamuk, aku masih belum bisa melepaskan gambar gambaran yang Lotus tunjukan saat ia mengambil kesadaran ku.

   Secara tiba tiba Charoum merebahkanku, tubuhnya berada diatasku, dengan wajahnya yang ia taruh di antara pundak dan leherku, ia memeluku sangat erat, "Apa yang akan kita lakukan," tanyaku dan aku merasakan ia mengecup leherku yang membuatku lemas sekaligus tenang, ia tahu, pasti itu posisi dimana ia harus menandaiku.

   Aku merasa gigi giginya bermain di area dimana ia akan menandaiku nanti, "Aku tidak tahu, aku pasti akan menemukan cara bagaimana mengalahkan Lotus itu," geram Charoum dan ia mengigit leherku, tetapi tidak dalam untuk menandai tetapi cukup untuk meninggalkan bekas disana, akupun harus menahan eranganku.

   Aku menjalankan jari jariku diantara rambutnya, akurasa Charoum tertidur, ia membutuhkan istirahat karena ia mendapatkan banyak giliran untuk menjaga perbatasan, aku harap Alpha memberikannya waktu untuk istirahat.

   Aku mencoba untuk melepaskan tubuh Charoum dari atasku tetapi setiapkali aku mencobanya ia hanya menggeram dan mengeratkan lengannya dan ia mengusalkan wajahnya dileherku, aku hanya bisa menghela napas.

 XXX

   Aku merasakan seseorang memainkan jarinya di rambutku, saat aku membuka mata aku melihat pemandangan yang tidak asing, mata biru ktistalnya, astaga, mata itu sangat indah, aku tersenyum, "Selamat pagi," katanya dengan suara seraknya, "Pagi," aku menbalasnya, "Maaf aku tertidur diatasmu semalam," katanya dengan senyumanya yang menyeringai, aku mengelus mukanya, merasakan bulu bulu kasar diatas permukaan wajahnya.

   "Tidak apa, aku mengerti," katanya, "Hmm, sepertinya ku harus bercukur," katanya dan aku langsung menggeleng, "Jangan, aku ingin melihat bagaimana kau jika pakai janggut," kataku dan ia terkekeh, "Baiklah bila itu yang kau inginkan," katanya dan ia mengecup pucuk kepalaku.

   Ia berjalan ke kamar mandi, aku merasakan nyeri dibaian intiku, rasa terbakar diperutku, oh astaga, aku merintih seketika aku medengar dobrakan dari kamar mandi dan melihat Charoum hanya dengan celana piyamanya, oh mengapa ia terlihat sangat menggiurkan, dan rasa sakit dan panas itu menendangku lagi dan membuatku merintih.

   Charoum membalikan ku sehingga aku menatapnya, sentuhannya membuat percikan perickan yang dapat meredakan sakit ini, matanya menghitam, aku mengerang sesaat setelah Charoum menyentuhku, aku tahu pasti aroma ku sangat memabukan baginya, dan akupun juga yakin mataku menghitam, karena yang aku bayangkan dan inginkan hanyalah ia untuk menyentuhku.

XOX

   Ia merebahkanku dan mengangka bajuku hingga perutku terlihat olehnya, ia sangat pandai menahan dirinya, tetapi aku tidak, ia menaruh wajahnya diperutku dan membuat rasa panas itu menghilang dan membantu ku untuk berpikir lebih jernih.

   "Janjiku," erangku dan membuat Charoum menatap kearahku, ia tersenyum dan mengecup bibirku sebelum menaruh wajahnya di antara bahu dan leherku, aku merasakan taringnya sudah keluar, kedua tangannya menahan bahuku dan detik setelahnya ia menancapkan taringnya di lekuk leherku, aku mengigit bahunya untuk menahan teriakanku.

   beberapa saat kemudian ia melepaskan taringnya dan mengecup tanda yang baru ia buat, aku menghela napas dan meliriknya, mencakup kedua wajahnya, "Apa aku juga boleh menandaimu?" tanya ku dan ia mengangguk, aku melingkarkan tanganku di pinggangnya, aku mengecup lekuk lehernya sebelum menancapkan taringku di lekuknya dan menandainya.

   Ia mencakup wajahku dan menghujani wajahku dengan kecupan kecupannya, 'Aku mencintaimu' kata Charoum di dalam benak ku dan aku tersenyum bahagia, sehingga air mataku tidak terbendung lagi, 'aku juga mencintaimu' balasku, ia tersenyum seringaiannya.

3. BetaWhere stories live. Discover now