B E T A - 0 7

52.4K 4.1K 59
                                    

Jangan lupa komenyaaa

B E T A - 0 7

Rogue berbulu coklat itu menyerang ku terlebih dahulu, tanpa berpikir dua kali, aku menancapkan cakarku dan menusukannya ke leher serigala itu, taring ku pun keluar, aku hanya memandang geli Rogue yang berada ditangan ku.

Rogue berbulu coklat hitam itu menyerangku dari arah lain, dan berhasil mendorong ku dan melepaskan cengkraman ku dari leher serigala berbulu coklat, aku mendengar Luna berteriak, membuat fokus kedua serigala itu tertuju kepada Luna.

Mengambil kesempatan ini, aku langsung merobek leher si bulu coklat, temannya yang melihat itu langsung menyerangku dan berhasil mencakar dada ku, "Hanya ini yang kau bisa? Aku sudah membunuh teman mu, memalukan, bahkan kau tidak bisa membunuh ku," kata Jasmine.

Serigala itu terlihat marah, aku merutuki mengapa pertolongan belum juga datang, aku membiarkan serigala itu berjalan di atas ku, ia merasa kalau ia sudah menang, saat ia sudah tepat diposisi yang aku ingin kan, aku menancapkan cakar ku keperut serigala itu dan menarik apapun organ yang berada du cengkraman ku, tetapi Rogue itu dapaf mencakar perut ku sebelum tumbang ke sebelahku.

Dengan napas yang terengah, aku bangkit dan melihat kondisi luna, ia terlihat ketakutan, saat aku berjalan kearahnya, ia tampak ketakutan, Jasmine pun membungkukan tubuh kita, menandakan bahwa kami tahu ia Luna kami.

"Apa kau baik baik saja? Astaga Abrielle," kata Alpha Calliel, tiba tiba ada yang memutar tubuhku, saat aku kembali mengambil kontrol tubuh ini, aku terbatuk, dan pandangan terakhir yang aku lihat adalah, Charoum yang sangat marah dan cemas.

"Ini sudah 3 hari dan dia belum bangun juga!" Bentak sebuah suara, "K-Kami sudah berusaha semaksimal mungkin Beta, beri ia dan serigalanya waktu untuk memulihkan," kata seseorang yang ku anggap sebagai dokter.

"Dokter, kami sudah memiliki hasil tesnya," kata sebuah suara yang lebih feminim, seorang suster, "Silver?" Kata sang dokter, "Apa maksud mu silver?" Tanya suara itu lagi, ugh aku tidak dapat mengenalnya, tetapi aku sangat tenang dan nyaman saat mendengar suaranya.

"Di cakar para Rogue terdapat silver dan wolfsbane," kata sang dokter, aku mendengar sesuatu seperti di banting, "Keluar," kata suara itu dan aku mendmegar derap langkah yang semakin menghilang.

Aku merasakan sebuah tangan mengelus kepala ku, "Halo, sayang, bagaimana kabar mu? Apa masih sakit? Maaf aku tidak bisa disana dan menggantikan posisimu, bangunlah, bangun dan aku akan menuruti semua keinginan mu, tetapi satu yabg tidak dapat aku turuti," katanya dan aku mengerut kan alis dalam pikiranku, "Seperti itu sayang," katanya terdengar senang.

"Aku tidak bisa membawa mu kembali kekeluarga mu, tetapi aku akan mengizinkan mu untuk menemui mereka kapan pun kau mau, maka dari itu bukalah mata mu, Gráigh," Gràigh, Gràigh, Gràigh.

Lalu semua itu terulang, seperti sebuah kaset sepia yang memutar saat aku bertemu dengan pria itu, ia memeluk ku, membuat ku tersenyum dan tertawa, membuat ku merasa nyaman dan aman, ia masa depan ku, ia Charoum.

Aku seperti tersedot kedalam lubang hampa dan melihat cahaya putih, aku mengedipkan mataku, "Sayang, kau bisa lihat aku? Dokter!" Teriak Charoum, aku memejamkan mataku dan membukanya kembali, menatap wajah yang sangat tampan dengan bulu bulu halus di pipinya, aku tersenyum dan ingin meraih pipinya.

Ia mencakup tangan ku dan membawanya kepipinya, ia tersenyum, aku terbatuk dan ia terlihat sangat khawatir, "Kami akan memeriksanya, Beta," kata seorang dokter, Charoum pun bergeser hingga sang dokter dapat memeriksa ku.

"Baiklah, bisa katakan siapa nama anda?" Tanya sang dokter, ""Abrielle Qianru," balas ku, "Dan siapa pria disebelah saya?" Tanyanya, "Charoum, pasangan ku," balas ku lagi dan sang dokter mengangguk.

3. BetaWhere stories live. Discover now