B E T A - 19

32.2K 2.5K 20
                                    

   Aku menyalakan pemanas ruangan, aku tidak tahu kalau hari ini akan sangat dingin, aku berjalan kearah kamar kami dan mengambil baju hangat yang lebih tebal dari apa yang aku kenakan sekarang.

   Charoum tidak ada disini, dan aky tidak tahu harus melakukan apa, aku merasa tidak berguna, hanya duduk disini dan tidak melakukan apapun, aku memutuskan untuk merebahkan tubuhku dan menatap kearah langit-langit.Dengan semua hal yang sedang terjadi, dan apa yang Dokter Asher katakan.

   Seperti saudaranya? Alpha Blake? Ia adalah ayah dari Alpha Jade, bukan? Lalu penyesalan apa yang dimaksud oleh Dokter Asher? Aku memejamkan mataku, aku akan memulai bekerja di rumah sakit kawanan ini esok hari, aku sangat bersemangat mengingat hal itu.

   Tidak terasa aku tertidur hingga aku merasakan sebuah tangan melingkar di pinggangku, dan merasakan hidungnya berjalan dipundakku, aku tahu itu adalah Charoum dari percikan-percikan yang aku rasakan saat ia menyentuhku.

   Aku menaruh tanganku diatas tangannya dan membiarkannya melakukan apa yang ia lakukan saat ini, aku mengelus lengannya, tidak lama kemudian ia mengangkatku, sehingga aku berada diatasnya, ia menaruh kepalaku di dadanya, sedangkan ia menaruh wajahnya di puncak kepalaku.

   Aku mengelus dadanya, karena apa yang terjadi, aku dan Charoum jarang mendapatkan kesempatan seperti ini, sehingga, ini adalah kesempatan yang langka yang harus kita gunakan dengan sebaik-baiknya.

   Aku mengangkat kepalaku, sehingga kini aku menatapnya.

   "Apa yang kau pikirkan?" tanyaku, aku menjalankan jemariku di wajahnya, itu membuatnya terlihat lebih rileks.

   "Ada pergerakan dari para Rogue." Kata Charoum dan aku menghela napas.

   "Sebenarnya apa yang terjadi? Yang aku tahu bahwa semua ini karena ulah Lotus." Kataku, aku menggeram mengingat apa yang ia lakukan dan apa yang ia inginkan, ia menyiksa mentalku, dan aku tidak akan membiarkannya menang.

   "Kita akan mendapatkan jawabannya besok." Kata Charoum dan aku mengangguk, ia menjalankan jemarinya dibahuku, aku tahu apa yang ia inginkan, aku memejamkan mataku, merasakan sensasi yang ia berikan.

   Saat aku menatapnya, ia sudah menatapku terlebih dahulu, aku tersenyum dan mengecup hidungnya, aku mengangguk, ia terlihat tidak yakin, hingga aku mengambil jemarinya dan mengecupkan jemarinya, dan aku membiarkan Charoum melakukan apa yang harusnya ia lakukan.

***

   Aku menyandarkan tubuhku di tubuhnya, napas kami terengah-engah karena apa yang abru saja terjadi, kami telah menjadi satu, aroma, pikiran dan perasaan kami telah menjadi satu.

   Aku melihat kearah antara bahu dan tulang selangka Charoum, aku melihat ada sebuah tato terlihat disana, aku tersenyum, Charoum mengecup puncak kepalaku dan mengeratkan lengannya di pinggangku.

   Ia mencakup pipiku, membuatku menatap kearah wajahnya, mata violetnya sangat cerah, wajahnya terlihat tenang dan ia tampak sangat tenang, aku tersenyum kearahnya, ia mengecup keningku.

   "Kau tahu alau aku mencintaimu, bukan?" Tanya nya dan aku mengangguk, aku mendengar banyak kata-kata itu malam ini, dan membuat pipiku memanas mengingat apa yang baru saja terjadi.

   "Aku juga mencintai mu, kau tahu itu." Kataku dan ia mengangguk, aku mengela napas dan memeluknya, aku bangkit dari tidurku dan berjalan kekamar mandi, aku menahan ringisan yang terasa dikakiku, aku mendengar suar kekehan dari Charoum, dan aku melemparkan tatapan sinis untuknya.

   Beberapa saat kemudian, aku keluar dari kamar mandi dan tidak menemukan Charoum di kamar kami, tetapi aku menghirup aroma masakan dari arah dapur, aku segera memakai salah satu baju hangat Charoum dan berjalan kearah dapur, disana aku melihat Charoum sedang memasak seuatu.

   Aku menatap kearah punggungnya, dan ia terlihat sudah bersih, air metes dari rambutnya, sehingga membasahi baju yang ia kenakan, ia memakai celana olahraga dan kaos putih yang memeluk tubuhnya dengan sempurna.

   "Apa yang kau buat?"Kataku sembari berjalan kearahnya, aku berdiri disampingnya saat melihat telur yang seharusnya jika dimasak masih berwarna putih dan kuning, kini sudah menjadi cokelat dan hitam.

      "Astaga, Charoum!" pekikku dan langsung menggeser posisinya dari hadapan telur itu, aku mematikan kompornya dan membuang telur itu, aku menatap earah Charoum, ia tersenyum menjengkelkan.

   "Aku akan membuatkan mu makanan, kau duduk saja di sana." Kataku sambil menunjuk kearah bangku yang ada didapur ini, tetapi aku malah mendapatkan Charoum yang terus berdiri sembari menatap kearah kakiku, aku mencubitnya dan ia meringis.

   "Charoum." Geramku, ia tersenyum menyeringai dan segera duduk di bangku itu, dan aku menyiapkan makanan untuknya, ia pasti lelah, karena aku melihat saat acara tadi, ia tida menyentuh makanannya.

.

.

.

I'm so so so so sorry for the long wait, princesses! xoxo

3. BetaWhere stories live. Discover now