B E T A - 1 2

42.9K 3.3K 55
                                    

B E T A - 1 2

Suasana menjadi hening, kami bergulat dengan pikiran kami masing masing, tetapi genggaman Charoum di tanganku tidak melonggar, Charoum dan Alpha Calliel saling bertatapan, aku tahu mereka sedang berbicara lewat pikiran mereka.
"Kau bisa memberitahu kami," kata Alpha Calliel, Aku menatap kearah Charoum dan ia mengangguk, dan disaat saat ini pula aku benci tidak dapat menggunakan telepatiku untuk berbicara dengan Charoum.
"Aku tidak bisa," kata ku, "Kau harus bisa, ini demi ras kita," kata Alpha Calliel, "Dan kehilangan pasangan mu? Coba rasakan itu," desis ku dan aku berjalan keluar dari ruangan ini.
Aku marah, mengapa mereka mengatakan seperti itu hal yang biasa, mereka harus pernah berada diposisi ku terlebih dahulu baru mereka bisa mengatakan itu.
Belum jauh aku berjalan, Charoum berada didepan ku, aku menatapnya marah, bagaimana ia bisa meyakinkan ku untuk melakukan itu?
"Kau harus melakukan itu, Belle," katanya, membuat mataku berkaca kaca, "Kau bersikap seperti pemimpin kedua yang baik, tapi apakah kau memikirkan bagaimana kondisiku setelah kau mati nanti, huh? Atau kau tidak akan melakukan apa yang aku lakukan jika kita bertukar tempat?" Tanya ku menahan air mata ku sekuat mungkin.
"Hei, siapa yang mengatakan aku akan mati?" Tanyanya sambil mengelus pipiku, "Aku tidak sendirian didalam pertarungan ini," katanya.
"Kau itu bodoh atau apa? Ia dapat melawan mati, aku tidak tahu jika ia menjadi lemah atau semakin kuat, tetapi, Oh Astaga! Bayangkan ia dapat hidup kembali, Aro!" Kata ku, air mata ku menetes, ugh aku benci ini, tetapi membayangkan Aro tidak bernyawa membuat ku marah dan takut.
"Aku tahu, sayang, aku tahu apa yang kamu takutkan, tetapi selama kau mau berjuang dengan ku, dan gerombolan ini, tidak akan ada hal buruk yang terjadi," katanya, ia memeluk ku, berusaha menenangkan isakan ku.
Aku tahu itu omong kosong, tetapi aku tidak ingin berbicara lagi, "Besok, saat bulan purnama, kau akan bergabung dengan kami, dan dengan itu kau akan mudah berkomunikasi dengan yang lain," katanya, ia mengecup puncak kepala ku
"Sekarang kita kembali kedalam, oke?" Katanya dan aku mengangguk, saat kami membuka pintu, mereka tersenyum kearah ku, tetapi aku memberi mereka tatapan yang sinis, sebut aku ke kanak kanakan, tetapi mereka membuka lebar kesempatan untuk membuat pasangan ku terbunuh.
"Jadi, bisa kau jelaskan kepada kami, seperti apa rupanya?" Tanya Alpha Jade, aku menarik napas.
"Ia memakai jas, uh setelan jas kurasa, ia tidak memiliki pupil mata dan seluruh matanya berwarna merah-" aku berhenti sejenak, aku tidak bisa, membicarakan ini sama seperti melihat Charoum terbunuh untuk kedua kalinya.
Charoum memelukku, ia mengatakan bahwa semuanya baik baik saja, aku ingin sekali menapar mulutnya, sehingga ia dapat berhenti berbohong.
Ia memiliki taring seperti ikan piranha, ah tidak, gigi seperti ikan piranhan, tanganya sanga kurus, seperti mayat yang membusuk, dan kukunya yang runcing," jelasku, usai setelah aku mengatakan itu, aku memeluk Charoum dengan erat.
"Mungkin ia berbeda setelah bangkit dari kematian?" Gumam Alpha Xavier, aku tidak mau membahasa atau mengucapkan itu lagi, aku merasa bersalah, aku membawa pasangan ku kepada kematiannya.
"Baiklah, kita akan membahas ini lagi setelah makan siang," kata Alpha Calliel, aku orang pertama yang keluar dari ruangan ini, aku tidak tahu apakah aku berhak untuk marah, tetapi itu yang aku rasakan, entah kepada mereka atau kepada diriku sendiri.
Aku berjalan entah kemana kakiku menapak, aku berharap aku dapat menemui orang tua ku, mereka akan tahu apa yang harus ku lakukan atau sekedar menenangkan ku, pada saat seperti ini membuat ku rindu rumah.
"Kau mengingatkan ku kepada kembaran ku, Blake" kata dokter Asher secara tiba tiba, aku tidak menoleh kearahnya.
"Kau tahu apa yang ia lakukan? Ia meminta Fèe untuk memberinya ramuan sehingga ia dapat menemui pasangannya, Olivia," katanya.
"Ia berpikir bahwa ia telah menghilang untuk selamanya, nyatanya, ia terbaring didalam sebuah kotak kaca, meninggalkan isteri dan puteranya," kata Asher.
"Aku tidak mengerti mengapa ini berhubungan dengan apa yang terjadi saat ini," balas ku.
"Artinya sebesar apapun kau mencoba untuk melindunginya, kau tidak bisa melawan takdir, memang kau memiliki pilihan, pada akhirnya semua akan berakhir seperti apa yang kau coba hentikan," kata Dokter Asher.
"Takdir itu sangat kuat, kau tidak bisa melawan ataupun menolaknya, sekeras apapun kau mencoba," imbuhnya dan pergi meninggalkan sejuta pertanyaan yang ada diotak ku.
Apa takdir ku harus melihat pasangan ku sendiri terbunuh?

.
.
.
.
BOOM BOOM BOOM
SIAPA YG ABIS BACA LUNA?!?!
Nyadar ga ada plot twist disini?? Huhaa
Ohiya kalo kalian mau tanya tanya aja kalian bisa tanya di ask.fm queen kok, linknya ada di conversations/percakapan terakhir
Commentnya yaa buat next chapter muah

XoXo, 🌺

3. BetaWhere stories live. Discover now