TRA-16

17.1K 1.4K 422
                                    

The Red Affair

(The Kingston City Series #1)

a novel by Andhyrama

www.andhyrama.com// IG: @andhyrama// Twitter: @andhyrama//FB: Andhyrama// Ask.fm: @andhyrama

***

Makan malam selesai dan dilanjutkan dengan bermain kartu di ruang tengah, Tuan Ross punya meja bundar yang besar untuk bermain kartu. Ethan dan Melissa pamit untuk tidur, sehingga tersisa sebelas orang, semuanya ikut bermain kecuali Alena, Firanda dan Alice yang memisahkan diri duduk melingkar di meja lain.

"Nona Wilkinson? Apa pekerjaanmu?" tanya Alena membuka obrolan.

"Aku seorang jurnalis di salah satu perusahaan surat kabar swasta," jawab Alice.

"Bagaimana denganmu Nyonya Smith?" Alena berpaling kepada Firanda.

"Kau begitu Formal, panggil saja Firanda. Aku rasa umur kita tak jauh berbeda," jawab Firanda tertawa kecil, "aku sepenuhnya adalah ibu rumah tangga."

"Alena, kau sendiri? Aku melihat penampilanmu pada pesta sebelumnya, kau seorang penyanyi, bukan?" tanya Alice.

"Iya benar, aku bernyanyi di pesta-pesta maupun di café-café, hanya saja aku tidak begitu suka menyanyi," jawab Alena seketika raut wajahnya berubah.

"Suaramu sangat bagus, Alena!" puji Alice yang memakai gaun berwarna coklat gelap itu.

"Benarkah Alice?" sahut Firanda.

"Benar, Firanda! Aku mendengarnya, suaranya sangat lembut dan merdu," tambah Alice.

"Aku sudah berhenti, aku memutuskan untuk tidak akan bernyanyi lagi," ungkap Alena.

"Wah, sayang sekali kalau begitu. Kalau aku boleh mengira, aku rasa kau memiliki pengalaman buruk yang berhubungan dengan menyanyi," kata Firanda menebak.

"Yah, tepat sekali," jawab Alena lirih.

"Kubilang juga apa! Aku menang lagi!" teriak Jimmy dengan bangga.

Tiga wanita muda itu segera menoleh ke arah meja bermain kartu itu. Wajah Jimmy yang terlihat paling bahagia. Sedangkan Damian terlihat tanpa ekspresi saat Nyonya Ross memuji-muji adik iparnya itu. Permainan mereka dimulai lagi dan ketiga wanita muda kembali ke melanjutkan obrolannya.

"Tenang saja, aku pun juga memiliki trauma," ucap Firanda menarik tangan Alena yang lembut dan diusapnya pelan-pelan pada punggung tangan gadis itu.

"Aku juga sama, aku selalu takut dengan ketinggian. Aku pernah terjatuh dari pohon saat aku kecil, tulang-tulang kakiku patah dan butuh waktu lama untuk bisa kembali berjalan," ungkap Alice.

"Mungkin agak aneh bagi kalian, aku takut datang ke pesta. Aku begitu gugup datang ke pesta ini, hanya saja ini tidak seperti pesta di bayanganku. Ini hanya makan malam bersama sehingga aku bisa mengatasi ketakutanku dengan menanamkan sugesti bahwa ini hanya makan malam," terang Firanda melepaskan tangan Alena.

"Apa sebabnya?" tanya Alice ingin tahu.

"Aku terlambat datang ke prom, saat itu aku salah warna gaun. Aku memakai merah sedangkan semua teman perempuanku memakai putih. Aku begitu malu dan ketakutan saat itu, aku kemudian lari keluar gedung pesta dan bertekad tidak akan datang ke pesta apa pun lagi," jawab Firanda.

"Sepertinya kau bukan gadis yang percaya diri saat itu," ujar Alice berpendapat.

Firanda mengangguk. "Sangat tidak percaya diri," sahut Firanda.

The Red Affair 「END」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang