TRA-26

13.6K 1K 473
                                    

The Red Affair

(The Kingston City Series #1)

a novel by Andhyrama

www.andhyrama.com// IG: @andhyrama// Twitter: @andhyrama//FB: Andhyrama// Ask.fm: @andhyrama

***

Bobby tampak sehat kembali, kini ia tengah bersama Alena bermain puzzle. Anak itu dengan mudahnya bisa menyusun keping-keping puzzle menjadi sebuah gambar. Alena menghitung waktu yang diperlukan Bobby untuk menyelesaikan permainan itu, dengan senang ia akan mencium pipi Bobby jika anak itu berhasil menyelesaikannya dengan cepat.

"Tante! Aku ingin sekolah," kata Bobby dengan suara berharap.

"Umurmu belum cukup, Sayang," jawab Alena.

"Cukup, banyak anak-anak seusiaku berangkat sekolah bersama ibunya. Kenapa aku tidak?" kata Bobby dengan kecewa.

"Ibumu punya alasan untuk itu. Tenang saja, kau pasti akan sekolah," ucap Alena.

"Aku ingin punya banyak teman, aku bosan di sini," ungkap Bobby dengan pandangan penuh harap.

"Kau ingin ke taman?" tanya Alena dengan senyuman lebar. "Kau harus mandi dulu!" jelas Alena yang segera berdiri.

Wajah Bobby tampak senang, ia segera membereskan mainannya dan ikut berdiri mengikuti pengasuhnya. "Aku akan mandi sendiri!" teriak Bobby segera berlari ke kamarnya.

Alena yang berada di ruang tengah melihat Firanda yang baru keluar dari kamar anaknya. Bobby mengatakan pada ibunya bahwa dia akan pergi ke taman dengan Alena dan Firanda hanya menggangguk menyetujui. Melihat wajah Firanda yang tampak pucat dan tidak bergairah membuat Alena segera mendekatinya.

"Firanda, kau tidak apa-apa?" tanya Alena. "Kau tampak sangat pucat," tambahnya.

"Jangan hiraukan aku! Apakah suamiku sudah berangkat?" tanya Firanda.

"Ya. Aku sudah membuatkannya serapan dan dia berangkat tepat waktu. Aku tidak berani membangunkanmu," jelas Alena.

"Kemarin dia tidak mabuk, bukan?" tanya Firanda.

"Tidak. Kami hanya makan malam dan mengobrol biasa," ucap Alena lesu, "kemarahannya sudah mereda," sambungnya.

"Syukurlah," kata Firanda, "aku akan mandi dan pergi ke supermarket," tambahnya yang segera beralih pergi.

Alena tampak bingung dengan sikap Firanda, hanya saja dia tidak ingin memikirkannya. Ia memilih untuk masuk ke kamar Bobby dan menyiapkan baju untuknya. Bobby hanya punya sedikit pakaian. Alena membayangkan jika dia menjadi Firanda pastilah dia akan membelikan banyak pakaian untuk anaknya. Orang tua pasti senang melihat anaknya tampil menggemaskan, terlebih Bobby memang berasal dari ayah yang tampan dan ibu yang cantik, tidak dipungkiri wajahnya adalah penggabungan dari dua orang tuanya itu. Jadi, menurut Alena sangat aneh jika Firanda tidak membelikan anaknya banyak pakaian.

Cuaca tidak begitu terik karena banyak awan di langit, membuat siang itu waktu yang cocok untuk bermain di luar. Taman itu tidak begitu ramai, hanya beberapa orang yang ada di sana. Alena duduk di samping seorang ibu di bangku taman bermain itu. Bobby terlihat senang bermain bersama dengan anak-anak lain. Dengan terus mengawasi Bobby, Alena mulai membuka obrolan dengan wanita di sampingnya.

"Anak-anak memang seharusnya bermain dengan anak-anak sebayanya," kata Alena.

Wanita berusia sekitar empat puluhan itu menoleh pada Alena. "Ya. Orang tua seharusnya meluangkan waktu untuk membawa anaknya bermain," jawabnya setuju.

The Red Affair 「END」Where stories live. Discover now