TRA-21

14.5K 1.2K 513
                                    

The Red Affair

(The Kingston City Series #1)

a novel by Andhyrama

www.andhyrama.com// IG: @andhyrama// Twitter: @andhyrama//FB: Andhyrama// Ask.fm: @andhyrama

***

Damian menonton televisi bersama anaknya sedangkan Alena dan Firanda sibuk memasak di dapur. Bobby terus saja berteriak-teriak, tertawa dan bertanya pada ayahnya. Damian menjawab dengan kurang semangat, pikirannya sedang tidak berada di tempat yang seharusnya sekarang ini.

Kata-kata Alena tadi pagi kembali terngiang, gadis itu ingin pergi bersamanya. Dengan artian dia harus meninggalkan Firanda sendirian di rumah ini. Pilihan melarikan diri memang menjadi jalan paling cepat menyelesaikan masalah, tetapi pilihan itu hanya untuk para pengecut dan orang-orang yang putus asa. Damian tidak akan pernah mengambil jalan itu.

Mereka berempat makan malam jam tujuh. Perlakuan Firanda ke Alena tidak seperti kepada Lusi karena bagaimanapun Alena hanya membantu mengasuh Bobby sedangkan urusan rumah tangga lain Firanda sendiri yang mengerjakaan, berbeda dengan Lusi yang bekerja mengasuh Bobby sekaligus urusan rumah tangga lainnya. Alena lebih menjadi teman bagi Firanda dibanding sebagai pembantu.

"Tante Lena, tadi siang dijambak, sakit tidak?" tanya Bobby polos.

Alena mengangkat wajahnya memandang Bobby kecil.

"Bobby, kau ini tidak sopan. Jangan menanyakan hal yang tidak-tidak!" omel Firanda pada anaknya.

"Sakit. Kamu ingin Tante jambak juga?" ucap Alena menakut-nakuti Bobby.

"Tante gila itu harus dipenjala. Dia jahat" ucap Bobby dengan nada kesal.

"Ada-ada saja kau ini, Sayang! Diam dan habiskan makananmu!" suruh Damian pada anaknya.

Bobby menuruti kata-kata ayahnya dan muncul suasana canggung di antara mereka. Kata-kata Bobby bisa saja menyinggung perasaan Alena, tetapi Damian tahu kalau Alena bisa mengerti sikap anak-anak yang kadang tidak diduga seperti pilot kecilnya itu.

"Alena, apa Jimmy sudah minta maaf padamu?" tanya Firanda.

Alena mengangguk. "Dia mengirim puluhan pesan minta maaf ke ponselku."

"Apa kau membalasnya? Bukannya ingin ikut campur masalahmu, hanya saja aku kesal dengan pria itu!" ungkap Firanda menunjukkan ekpresi kesalnya.

"Ya. Aku membalasnya, aku katakan aku butuh waktu untuk memaafkannya," jawab Alena dengan senyum tenang.

"Aku rasa kau bisa mendapatkan yang lebih baik dari pria kasar itu, Alena," sahut Damian.

"Aku juga berpikiran begitu. Kau sangat cantik, pria mana yang tidak mau denganmu. Benar bukan, Dam?" Firanda melirik pada suaminya.

Damian terlihat gugup. "Ya, tentu saja. Semua pria pasti mau denganmu," jawab Damian mengutip perkataan Firanda.

"Termasuk kau juga?" tanya Firanda dengan nada menyindir.

"Apa maksudmu Firanda?" tanya Damian gugup. "Aku sudah memilikimu. Itu sudah cukup."

"Itu permintaan terakhir pamanku," kata Alena memecah kegugupan Damian, "aku harus tetap menikahi Jimmy."

"Tante Alena bisa menikah dengan Paman Derek, dia pasti mau," sahut Bobby.

"Siapa Derek?" tanya Alena bingung.

"Dia sepupuku, kebetulan dia masih belum menikah," sahut Damian.

"Sepertinya ponselku berbunyi," kata Firanda saat mendengar dering ponselnya yang berada di kamarnya.

The Red Affair 「END」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang