TRA-34

10.7K 907 186
                                    

The Red Affair

(The Kingston City Series #1)

a novel by Andhyrama

www.andhyrama.com// IG: @andhyrama// Twitter: @andhyrama//FB: Andhyrama// Ask.fm: @andhyrama

***

Damian terbangun di tengah malam, lehernya terasa kering. Ia menengok ke sebelahnya, tidak ada Firanda di sana. Karena masih dalam kondisi setengah sadar ia tidak begitu memikirkan di mana istrinya. Damian memilih menyibak selimutnya dan turun dari ranjang. Ia marasa perlu membasahi kerongkongannya dengan air.

Ia melangkah perlahan menuju dapur. Antara dapur dan meja makan hanya dibatasi oleh tembok rendah sehingga sesuatu di dapur bisa dilihat dari ruang makan dan begitu juga sebaliknya. Saat melewati meja makan ia melihat Firanda tengah duduk ditemani pulpen di tangannya dan buku di atas meja. Pencahayaan di ruang makan itu remang karena hanya lampu dapur yang menyala sehingga ekpresi Firanda sulit dilihat Damian. Ia memerhatikan istrinya untuk beberapa saat, namun ia enggan untuk mengatakan sesuatu dan memilih melangkah lagi.

"Anak-anak anjing itu," gumam Firanda yang tidak digubris oleh Damian karena terdengar kurang jelas.

Damian mengambil gelas lalu menekan kran untuk mengambil air. Ia meminum air dalam gelasnya dengan cepat. Kesadarannya seakan mulai bangkit. Kini ia mulai memikirkan tingkah istrinya. Apa yang dilakukan istrinya dengan menulis di meja makan? Damian kemudian menoleh memerhatikan Firanda yang duduk seakan tak menyadari keberadaan Damian.

Firanda tertawa sendiri membuat Damian merasa ada yang aneh. Tubuhnya bergetar mengingat pesan yang masuk dari Alena. Apakah Alena benar-benar jujur? Apakah Firanda merencanakan sesuatu untuknya? Wajah Damian mulai memucat, rasa bersalah dirasakannya begitu dalam, namun ia harus percaya pada istrinya. Firanda telah bersikap baik padanya, tidak menceraikannya dan mau tetap seranjang dengannya. Akan tetapi semuanya serasa aneh, mengerikan dan menakutkan baginya. Ia selalu bertanya, akankah dia bisa bertahan dengan situasi seperti ini?

Jika ia mengikuti kata-kata Firanda, dia memang harus menemukan Alena. Menyelesaikan urusannya dengan gadis itu, kata selesaikan seharusnya tidak dijabarkannya mentah-mentah. Ia harus melunakkan persepsinya bahwa kata itu hanya berarti salam perpisahan untuk Alena.

Saat Firanda bangkit dari kursi dan pergi kembali ke kamarnya. Damian merasa ia tengah diadu domba. Pesan-pesan Alena mungkin saja hanya kebohongan, mengkambinghitamkan Firanda akan segalanya, membuatnya tidak percaya pada istrinya agar kemudian kembali pada Alena. Itulah rencana Alena menurutnya.

Ada satu hal yang ia pertanyakan mengenai pesan Alena. Bagaimana gadis itu bisa yakin bahwa Firanda tidak hamil? Satu-satunya cara, yaitu hanya membuktikan bahwa istrinya memang hamil. Jika ia memaksakan itu, sama saja ia tidak percaya dengan istrinya. Kunci dari hubungannya adalah kepercayaan. Ia sadar bahwa kehancuran rumah tangganya karena dipicu oleh penyalahgunaan kepercayaan.

Satu fakta yang tetap membuatnya curiga kepada Firanda adalah menghilangnya Lusi. Ke mana Firanda menyembunyikan wanita itu? Apa maksudnya dengan semua itu? Pembunuhan Tuan Ross berlangsung saat dia tengah pergi bersama Lusi. Walau segala bukti memang tidak ada satu pun yang mencurigai Firanda, namun kenapa waktunya begitu tepat? Apa yang Firanda lakukan di malam itu?

Damian meremas rambutnya karena otaknya demikan tertekan oleh segala pikiran yang memberatkannya. Ia benar-benar tidak tenang, namun ia memutuskan untuk percaya dengan Lusi. Mantan pengasuhnya itu mengatakan pada Rosa bahwa dia akan kembali. Ia harus bertanya pada Rosa walau sesungguhnya ia bisa bertanya pada Firanda jika ia memang percaya dengan istrinya itu. Semua buntu karena ketakutannya terlalu besar sehingga membuatnya tidak akan pernah melakukan hal itu.

The Red Affair 「END」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang