TRA-31

12.8K 1K 504
                                    

The Red Affair

(The Kingston City Series #1)

a novel by Andhyrama

www.andhyrama.com// IG: @andhyrama// Twitter: @andhyrama//FB: Andhyrama// Ask.fm: @andhyrama

***

Damian datang ke apartemennya. Sudah tiga tahun lebih ia pindah dari apartemen itu ke rumahnya di Silver Land. Apartemen setinggi dua puluh lantai itu tidak ada penjaganya. Sekeliling gedung tampak banyak rerumputan liar dan gedungnya sendiri tampak kotor dengan cat yang mulai luntur.

Ia tidak heran kalau apartemennya yang tadinya ingin ia jual tidak pernah laku. Saat memarkirkan mobil di tempat parkir belakang, Damian melihat seorang kakek yang tampak berdiri terdiam menghadap ke arah jalan. Ia ingat dengan pria tua itu, namun ia sama sekali tidak pernah berbicara dengannya. Berpaling dari sang kakek, Damian menuju ke arah lift, namun di sana ada kertas yang ditempel memberitahukan bahwa liftnya rusak. Terpaksa ia memilih menaiki tangga.

Tangga apartemen tampak kotor dan berdebu, tidak banyak orang yang ia lihat di gedung yang mempunyai lebih dari seratus unit apartemen itu. Firanda ada di lantai delapan belas, nomor pintunya 144. Butuh waktu sekitar lima menit bagi Damian sampai di lantai delapan belas. Ia berjalan di lorong apartemen yang sepi itu. Seorang wanita keluar dari pintu di sampingnya, wanita berambut pendek dengan tatapan mata tajam memerhatikannya sekilas, namun Damian tak mengenalnya. Wanita itu pergi membawa seorang anak perempuan yang ia tuntun.

Sementara Damian masih mencoba mempersiapkan diri. Hawa aneh menyerubunginya, ketakutan akan kekecewaan istrinya. Selama hampir enam tahun, ia dan Firanda menjalin hubungan begitu harmonis, masalah-masalah yang datang menyerang keluarganya tidak pernah seserius ini. Tagihan yang belum dibayar, kenakalan Bobby, kunci yang hilang dan masalah-masalah sepele yang lain.

Langkahnya memang mantap, namun hatinya masih gundah. Kata maaf bukan sebuah mainan belaka, ia tahu kesalahannya. Ia mengerti betul keegoisan dirinya dan kenaifan pikirannya yang berujung pada bencana. Satu hal yang penting yang merupakan kunci adalah dia sudah tahu bahwa kehancuran keluarganya sudah di depan mata sejak pertama ia memutuskan mencari Alena, namun bukannya mencegah sesuatu yang buruk di masa depan, ia malah memutuskan mengikuti naluri masa lalu.

Tangannya terangkat untuk mengetuk pintu kayu itu. Tiga kali ketokan membuahan hasil, sebuah suara kunci dimasukkan terdengar. Pintu ditarik dan terbuka. Sekali lagi mereka bertemu, kedua pasang mata saling berpandangan. Mata Firanda tampak tidak percaya, wajahnya seakan khawatir melihat suaminya yang penuh luka dan darah yang mengering serta kemeja yang kotor oleh debu.

"Fira-" kata-kata Damian terpotong saat Firanda menyentuhkan jari telunjuknya di bibir Damian.

"Jangan katakan apa pun karena aku tidak akan percaya," kata Firanda yang kemudian mempersilakan suaminya untuk masuk.

Sebuah perasaan aneh menyerubungi Damian, senyuman istrinya tidak biasa. Mana ada istri yang baru saja mendapati suaminya selingkuh bisa tersenyum seperti itu? Kebingungan Damian membuatnya menurut. Ia masuk ke dalam apartemennya.

Warna merah mendominasi ruangan, karpet, kertas dinding, perabotan hampir semua berwarna merah. Firanda sangat menyukai warna merah. Segalanya tampak berubah di tempat itu, Damian tidak pernah ke apartemennya sejak dua tahun lalu saat ada seseorang yang tertarik ingin membelinya, namun Firanda berkali-kali ke tempat ini. Sang istri sangat menyukai tempat pertama mereka tinggal berdua itu, walau sederhana dia menyukainya sehingga tak jarang ia rindu dan mampir ke tempat itu.

The Red Affair 「END」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang