Chapter 1

2.1K 119 32
                                    

Just a few people who want freedom, most just want a fair master.”

Gaius Crispus

--------

Jika itu kamu, inilah aku. Tapi bukan aku yang dulu, ini aku yang baru.

"Kei, Mama berangkat duluan ya Nak," teriak Mama dari luar kamar Keira. Inilah kejadian di pagi hari yang Keira selalu rasakan.

Mamanya yang selalu berangkat bekerja di pagi buta dan pulang saat larut malam, mungkin lebih tepatnya saat Keira telah terlelap tidur. Ayah Keira telah meninggal dunia beberapa tahun yang lalu.

"Iya Ma, I love you mom!" jawab Keira seperti biasanya dan kembali meneruskan aktivitas tidurnya.

Love you too sayang,” ucap Mama sambil berjalan terburu-buru menuju garasi rumah.

-- 
'Tok tok tok' 

"Keira! Bangun non sudah jam 6 lewat. Nanti non bisa telat berangkat ke sekolah lagi non," teriak Bi Eni sambil mengetuk pintu kamar Keira.

Bi Eni lah yang setiap hari membangunkan dan mengingatkan Keira sebelum Keira berangkat sekolah. Dan Bi Eni lah yang setiap hari menemani Keira di rumah. Keira telah terbiasa dengan aktivitas yang seperti 'itu'.

Bi Eni sosok yang suka menjaga Keira, Bi Eni telah mengabdi kepada keluarga Keira semenjak Keira dilahirkan, maka sangat lah wajar jikalau Keira dekat dengan Bi Eni.

Bi Eni sudah seperti seorang Ibu bagi Keira, terlebih Ibu kandung Keira selalu sibuk bekerja sehingga lupa akan kasih sayang yang dibutuhkan oleh Keira. Mama Keira mulai bekerja semenjak Ayah Keira meninggal dunia. Ia terpaksa bekerja demi Keira.

Setelah terbangun mendengar teriakan Bi Eni, Keira dengan segera berlari menuju kamar mandi. Setelah itu, dia memakai seragam sekolahnya yang sebelumnya sudah disetrika rapi oleh Bi Eni.

Jam telah menunjukan pukul 7, Keira dengan terburu-buru segera berlari ke halte untuk menunggu bus menuju sekolahnya. Keira jarang sarapan di pagi hari dikarenakan ia selalu telat untuk berangkat ke sekolah.

Dengan raut wajah yang terlihat lelah dan muka sedikit berkeringat Keira menunggu kedatangan bus menuju sekolahnya. Terlihat dari raut wajah Keira seperti gadis yang tidak punya gairah hidup. Pasalnya gadis itu tak pernah tersenyum sedikit pun terhadap semua orang, sekalipun orang tuanya.

"Hai," sapa seseorang di samping Keira.

Keira merasa terganggu dengan adanya seseorang di sampingnya, Keira sangat menyukai kehidupan sendirinya itu. Dia lebih nyaman tidak berinteraksi dengan siapapun.
Kehidupan Keira saat ini sangatlah berbeda dengan kehidupan masa lalunya.

Ya, Keira berubah semenjak Aldi meninggalkannya. Aldi lah sosok yang mengubah kehidupan Keira seperti sekarang. Keira terlihat buruk sekali saat ini. Aldi sempat mengutarakan perasaannya kepada Keira, hubungan mereka seperti seorang kekasih walaupun kenyataannya Aldi hanyalah sahabat dekat Keira. Aldi meninggalkan Keira tanpa sepatah kata pun. Keira tak pernah mendapat kata 'selamat tinggal' dari Aldi, namun tiba-tiba Aldi menghilang begitu saja darinya. Entah kemana Aldi pergi, Keira pun tidak tau. Tak seorang pun teman Aldi mengetahuinya juga.

*** 
*flashback on*

Aku menginjakkan kakiku kembali di sini tepat di bawah pohon akasia besar ini. Tepat pada tanggal 6 Juni ini aku berdiri  disini menunggu Aldi.
Satu jam berlalu aku menunggu Aldi, aku tak menemukan  sedikitpun  tanda  yang  menunjukan kedatangan sosok pria yang aku cintai itu.

"Kemana kau? Bukankah kamu sudah berjanji untuk kita bertemu di bawah pohon akasia ini?" Aku berkata pada hatiku sendiri. Aku terus menunggu Aldi hingga tepat pukul 10 malam aku memutuskan untuk pulang.  Padahal hujan sedang turun dengan deras saat itu, namun aku tetap memutuskan untuk pulang.

Sambil melewati lubang pada tepi jalan yang semakin  lama  terisi  penuh  oleh  air hujan, aku terus menangis. Entah apa yang aku tangisi, hari esok masih ada kenapa aku harus menangis saat ini. Bukankah akan selalu ada pelangi setelah hujan turun? Aku percaya, pelangi itu akan datang di saat yang tepat. Aldi pasti akan menemuimu tepat di bawah pohon akasia itu lagi Kei, percayalah.

Aku sudah 7 hari datang ke tempat tersebut setelah hari yang dijanjikan oleh Aldi. Dimana makna ucapan janjimu itu? Bukankah seorang pria tangguh akan selalu menepati janjinya? Janji tetaplah janji. Dulu kamu yang selalu bilang kalau kamu adalah pria tangguh, kamu selalu membanggakan hal itu padaku dan kamu bilang bahwa kamu lah pria dengan sebuah janji yang bisa digenggam. Tapi kemana kamu sekarang?

"Di, aku merindukan mu," bisikku kepada rintik hujan  yang  telah  kutampung  di tanganku.

*flashback off*

***

"Akhirnya bus datang, aku sudah malas berlama-lama di halte yang ramai ini," kata Keira dalam hati.

Keadaan bus seperti hari-hari biasanya, ramai dan memuakkan. Keira tak begitu menyukai tempat ramai, baginya tempat ramai terasa sama sepertinya, dirinya tetap merasa kesepian.

Hari-hari yang dilewati Keira terlihat membosankan, tak ada hal yang menarik. Dia pergi ke sekolah lalu kembali pulang ke rumah kemudian tertidur tanpa melihat batang hidung Mamanya lalu kembali bangun dan selalu telat lalu kembali belajar hingga pulang ke rumah kembali, seperti biasa. Itu rutinitas yang dilakukan oleh Keira, sangat terlihat membosankan.

Keira pun beranjak dari tempat duduk penumpang itu karena ia sudah hampir berada di tempat tujuannya, sekolah. Dengan malas ia melangkahkan kakinya memasuki gerbang sekolah, ia yang terbiasa bersama Aldi berdua bercanda sambil menunggu bel datang.

Keira merupakan salah satu murid yang berprestasi di sekolah namun semenjak ia ditinggalkan oleh Aldi, prestasi dia menjadi menurun. Kehilangan Aldi tanpa jejak benar-benar mengubah seluruh hidup Keira. Sifatnya yang selalu ceria seperti anak kecil, banyak bicara dan suka bercanda kini hilang. Tidak ada lagi sedikit pun senyum sempat terpoles di wajahnya. Keira selalu cuek dengan lingkungan sekitarnya bahkan ia tidak pernah mengajak teman sebangkunya untuk berbicara walaupun hanya sekadar untuk berbincang membicarakan pelajaran pun tidak.

Hanya diam, itu lah Keira yang sekarang. Sangat berlawanan. Untuk beberapa orang, patah hati adalah pelajaran terbaik dan kemudian dapat membantu mereka memperbaiki sifat sedangkan sisanya akan seperti Keira. Akan jatuh jauh ke dalam jurang, sangat jauh.

***

"Keira gak mau mah! Jangan paksa Keira, Keira nyaman kok seperti ini mah!" bentak Keira yang terlihat memang sudah sangat emosi.

"Tapi Kei ..."

---------------

Please next to the next chapter:))
Kritik dan saran dibutuhkan supaya bisa membantu aku memperbaiki kesalahan aku :))

Makasih banyak udah mau luangin waktu kalian untuk baca ceritaku. Vote kalau kalian suka dan comment juga baik buruknya:))

Thankyou❤ 
Swadeekha~ cicila

Serang, 24 Januari 2018

Just a Little Closer [Completed✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang