Chapter 33

673 19 0
                                    

"Real love is not based on romance, candle light dinner and walks along the beach. In fact, is based on respect, compromise, care and trust."

Unknown
〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️

Hari-hari kepergian Bunda sangatlah cepat, perlahan-lahan Reino mulai bisa menerima kenyataan bahwa Bundanya telah dipanggil oleh Tuhan. Keira, Reino, Fay, Leona dan Boony pun diterima di jurusan yang mereka inginkan, Keira, Reino dan Leona masuk dengan jalur SNMPTN sedangkan Boony masuk melalui jalur Ujian Mandiri (UM).

Keira dan Reino tidak memilih untuk menyewa 2 kamar kost untuk masing-masing dari mereka namun mereka menyewa sebuah rumah kecil atau disebut kontrakan dengan 2 kamar dan ruangan lainnya yang lengkap. Karena mereka satu universitas bahkan satu jurusan maka dari itu hubungan mereka terus membaik, sesekali terdapat perbedaan pendapat namun mereka bisa menyelesaikannya dengan baik.

“Kei, ayo pulang sekarang. Kamu masak aja di rumah, lagi miskin nih gak usah makan di luar dulu ya, Yang,” ucap Reino yang baru saja keluar dari ruang kelas kuliah.

“Iyaa, ayo. Tapi bentar deh aku mau tanya Cila dulu tentang tugas mata kuliah bahan bakar dan pembakaran,” ucap Keira sambil menunggu Cila keluar dari ruang kelas.

“Cil, tugasnya gimana?” tanya Keira.

“Ohh sans, ada Aurora sama si Elfa yang ngerjain tugasnya,” jawab Cila dengan santai.

“Okee siap, nanti soft file-nya kirim ke email gue yaa,” ucap Keira.

“Okee.”

Cila, Elfa dan Aurora adalah teman baru Keira selama ia duduk di bangku perkuliahan. Kini mereka telah duduk di bangku kuliah tingkat 2, tandanya sudah 2 tahun mereka berkuliah dan 2 tahun pula kepergian Bunda Fiona.

Keira mengajak Reino untuk menuju parkiran agar segera pulang. Keira memasak sayur sop dan tempe goreng untuk dimakan siang hari, Keira masih dalam tahap belajar memasak maka Keira masih memasak makanan mudah dan tentunya murah bagi Reino dan Keira demi menjaga keamanan keuangan mereka.

Reino selalu menikmati apa pun makanan yang dimasak oleh Keira dan sesekali jika Ayah mengirimi mereka uang bulanan maka mereka akan makan di luar. Reino menghabiskan makanan yang dimasak oleh Keira siang itu. Hingga Reino pun mengambil laptop-nya di kamar dan menuju ruang tv menemani Keira yang sedang menonton tv, Reino mengerjakan tugasnya.

“Lagi apa Yang?” tanya Keira pada Reino.

“Hmm, kerjain tugas sayang.”

“Kerjain tugas apa?” tanya Keira yang melihat Reino mulai fokus menatap benda dengan layar di depannya.

“Analisa numerik dan pemodelan,” jawabnya.

“Ohh pusing.” Reino hanya tersenyum mendengarkan jawaban Keira. Reino pun kembali fokus mengerjakan tugasnya menggunakan aplikasi matlab sedangkan Keira fokus kembali menonton televisi yang sedang menayangkan suatu drama kisah nyata di Indosiar.

Hingga tiba-tiba Reino pun mendengus kesal menatap layar laptop-nya.

“Kenapa? Udah aku bilang kan, pusing! Aku aja udah coba manual juga tetep aja makin pusing,” ucap Keira.

Just a Little Closer [Completed✔️]Where stories live. Discover now