Chapter 32

687 18 0
                                    

"Ibuku luar biasa, bagiku dia sempurna."

Anonymous
〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️

“Keadaan nyokap lo gimana?” tanya Boony yang baru saja datang bersama Leona dengan tergesa-gesa di depan ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Reino dan Keira hanya tertunduk tanpa jawaban. Leona segera merangkul Keira yang tertunduk diam di kursi depan ruang IGD tersebut.

Tepat 1 minggu setelah pengumuman kelulusan, sakit yang dulu pernah terjadi pada Bunda Fiona kini terjadi lagi. Hingga seorang dokter pun keluar dari ruangan penuh tangisan itu.

“Keluarga Ibu Fiona?” tanya dokter tersebut yang kemudian Reino segera mengangguk menjawab atas pertanyaan yang diajukan tersebut.

“Ibu Fiona harus dirawat lebih intensif, silakan selesaikan administrasinya setelah itu kami akan bawa Ibu Fiona ke ruangan Intensive Care,” ucap dokter tersebut yang terlihat terdapat tanda pengenal yang menunjukkan bahwa dokter tersebut bernama Dokter Dimas. Laki-laki paruh bayah dengan umur berkisar 45 tahun.

“Baik dok,” ucap Reino yang kemudian ia berjalan ke salah satu sudut lorong rumah sakit tersebut, Reino menghubungi Ayahnya yang sedang bekerja.

3 panggilan yang Reino lakukan tidak satu pun terjawab oleh Ayahnya, Reino mendengus kesal.

“Tabungan aku masih ada, aku bawa atm kok,” ucap Keira yang berada di belakang Reino mengetahui tujuan Reino menghubungi Ayahnya tersebut.

“Gak usah, Yang,” balasnya.

“Bunda kamu butuh segera, kasian di IGD terus banyak orang lalu lalang sibuk mengurusi banyak pasien. Apalagi ada yang lagi kritis heboh banget di dalem sana,” ucap Keira dan Reino hanya menatap Keira.

“Iyaaa pake aja, kalau mau diganti bisa nanti kalau ada Ayah dateng. Kalo gak diganti juga gapapa, hitung-hitung aku balas budi ke keluarga kamu,” ucap Keira.

“Makasih ya, Kei.” Reino memeluk wanita di depannya itu dan kemudian mencium ujung kepalanya.

“Ayo ke tempat administrasi sekarang,” ucap Keira sambil melepaskan pelukan dari Reino.

Mereka berjalan menuju tempat administrasi rumah sakit tersebut dan menyelesaikannya. Sehingga Bunda Fiona pun di pindahkan ke ruangan ICU (Intensive Care Unit).

Bunda Fiona mempunyai lemah jantung. Keira, Reino, Leona dan Boony pun menunggu kabar dari luar ruangan tersebut. Hanya terdapat waktu tertentu dengan batas yang ditentukan Reino bisa melihat langsung keadaan Bundanya tersebut.

Ayah pun datang, tepat sekali waktu Ayah datang merupakan jam dimana kami diperbolehkan masuk menjenguk secara langsung.

Ayah terdiam melihat keadaan Bunda untuk beberapa saat sejak pertama memasuki ruangan tersebut. Seorang wanita kuatnya terkulai lemas dengan alat-alat rumah sakit yang sangat berperan penting dalam hidup Bunda.

Entah untuk yang pertama kali bagi Ayah atau bukan namun itu yang pertama kali bagi Reino melihat tulang punggung keluarganya menangis tanpa mengucapkan kata apapun.

Tulang punggung keluarga yang selalu bekerja keras dan menutupi air matanya disaat masalah datang. Tulang punggung keluarga yang selalu menyimpan beban di pundak tangguhnya.

Just a Little Closer [Completed✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang