Chapter 4

1.2K 68 10
                                    


"Menunggu cinta itu bukan sesuatu yang sia-sia. Menunggu seseorang yang tak mungkin kembali, itu baru sia-sia"

Anonymous
-------


Sementara karena nomor Mama sedang sibuk, Keira memilih untuk makan malam terlebih dahulu karena perutnya yang telah lapar sejak tadi.

Keira pun menuruni anak tangga satu persatu. Lalu sesampainya di ruang makan.

"Loh Kei, kamu kok masih mengenakan jubah mandimu?" tanya Bunda kepada Keira sedangkan Reino hanya tertunduk dan yakin dia sedang menahan tawanya.

Keira segera melihat kebagian tubuhnya untuk memastikan bahwa perkataan itu salah.

"Eh iya Bun, aku lupa hehe," dengan polosnya Keira menjawab. Keira gugup, kesan pertama saja sudah membuat ia malu.

"Mengapa aku bisa lupa seperti ini sih, memalukan," kata Keira dalam hati sambil memaki dirinya sendiri.

"Yaudah, kamu pakai baju terlebih dahulu Keira," ucap Bunda.

"Eh iya Mah. Eh Bun maksudku," ucap Keira dengan gugup.

Tak lama kemudian Keira datang dengan mengenakan kaus dengan panjang setengah lengan dan celana pendek. Melihat kedatangan Keira, Reino tertawa.

"Kenapa ketawa? Ada yang salah lagi?" tanya Keira bingung.

"Engga, gue cuma inget kejadian tadi aja. Lo pelupa juga ya," jawab Reino sambil tertawa.

"Gak lucu," kata Keira dengan jutek.

"Ini sudah larut malam, lebih baik kita makan sekarang dan segera habiskan," ucap Bunda.

"Iya Bun," jawab Keira dan Reino secara bersamaan. Lalu mereka saling tatap, Reino tersenyum sedangkan Keira masih saja dengan tatapan juteknya itu.

"Reino, Keira Ini waktunya makan," ucap Ayah.

"Iya Ayah ini juga Reino mau makan," ucap Reino masih dengan senyum yang dipoleskan di wajahnya itu.

"Iya Om," jawab Keira sambil tersenyum kepada Ayah.

Mereka pun makan dengan hening, hanya ada suara saat sendok dan garpu menyentuh piring. Makan malam telah selesai, mereka tidak segera beranjak dari ruang makan itu.

"Keira, besok kamu sudah mulai masuk sekolah ya. Kamu berangkat bersama Reino, karena sekolah kalian sama," ucap Ayah kepada Keira yang sedang menuntaskan makan malamnya dengan segelas air putih di mulutnya.

"Iya Om," jawab Keira yang melepas gelas yang menempel pada bibirnya yang kemudian tersenyum walaupun dihatinya merasa malas jika harus satu sekolah dengan Reino.

Tak lama setelah berbincang-bincang mereka beranjak dari ruang makan untuk segera tidur.

***
Keira memasuki kamarnya, tanpa diketahui oleh Keira ternyata Keira diikuti oleh Reino.
Keira segera merebahkan dirinya ke kasur, begitupun Reino merebahkan dirinya ke kasur pula tepat di samping Keira. Tiba-tiba ...

Just a Little Closer [Completed✔️]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora