Chapter 34

976 21 0
                                    

"Cinta adalah ketika kebahagiaan orang lain lebih penting daripada kebahagiaan sendiri."

H. Jackson Brown, Jr.
〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️

Reino dan Keira pun melakukan aktivitasnya seperti biasa, hingga Ujian Akhir Semester (UAS) pun tiba, mereka belajar dengan giat hingga ia harus membiarkan waktu tidurnya hanya 4-5 jam dalam sehari.

Namun tetap saja, ujian tetap terasa sulit walaupun mereka sudah berjuang keras dengan belajar. Lulus dengan bersama, itu lah harapan mereka.

Walaupun ini bukan lagi Sekolah Menengah Atas (SMA) ataupun SMP (Sekolah Menengah Pertama) yang memastikan seluruh siswanya yang masuk dengan bersama akan lulus bersama juga, dalam perkuliahan kita bisa lulus dengan perbedaan waktu 1 bulan, 6 bulan bahkan 3 tahun lebih lama untuk setiap mahasiswanya.

Tapi tekad Keira dan Reino adalah lulus bersama oleh karena itu mereka selalu mendukung satu sama lain ketika sedang belajar. Hingga ujian pun berakhir, itu merupakan semester ke-4 bagi mereka yang artinya mereka sudah 2 tahun berkuliah pada kampus tersebut. Liburaan akhir semester pun tiba ....

“Kei mau kemana?” tanya Reino yang mengikuti Keira masuk ke dalam sebuah mobil berbasis taksi online.

“Pak, Terminal Seruni ya,” ucap Keira pada driver online tersebut.

“Terminal? Mau ngapain?” tanya Reino.

“Ya pulang lah! Kan udah libur, lo mau sampe kapan bertahan di Cilegon?”

“Kok pulang?” tanya Reino heran.

“Kan ujian udah selesai, kamu kenapa sih, Rei?”

“Aku takut ada remedial, nanti percuma kita balik lagi dong ke Cilegon,” ucap Reino menatap Keira.

“Astagaa ... Kamu yakin amat bakal remedial,” ucap Keira sambil tertawa.

“Termodinamika aku gimana, susah banget ujiannya.”

“Gak akan ada remed! Udah pulang aja bakal ada acara seru kayanya di rumah,” kata Keira.

“Acara? Seru? Apaan?” tanya Reino ingin tahu.

“Udah ikutin aja.”

Mereka pun sampai di terminal, Keira segera mencari bus untuk menuju Jakarta. Sebelumnya Nata sudah memberi tahu Keira bahwa hari ini ia akan datang ke rumah.

Keira belum sempat membelikan cincin, maka saat ini lah Keira akan membeli cincin dan segera memberikan pada Nata. Semoga saja tepat waktu saat Keira datang begitu pula dengan Nata.

Sesampainya di kota yang mereka tuju, Keira segera mengarahkan Reino menuju toko emas. Keira segera mengarah pada etalase yang berisikan cincin-cincin.

“Kei? Kamu udah frustasi kuliah di metalurgi?” tanya Reino yang melihat Keira yang sedang asyik melihat-lihat cincin.

“Hah? Ngomong apaan sih kamu?” tanya Keira yang masih sibuk melirik cincin yang berada di dalam etalase toko tersebut.

“Kei, aku tau kuliahnya susah emang pusing banget. Aku tau emang kamu juga frustasi, gak cuma kamu yang frustasi yang! Aku juga frustasi! Kalo gini cara kamu, kamu emang siap tapi aku belum siap nikah, Kei,” jelas Reino.

Just a Little Closer [Completed✔️]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz