Part 6: Remember

851 105 22
                                    

Chan Yeol membalas tatapan Joo Hyun sambil tersenyum kecil. "Aku rasa kita bisa menjadi partner rahasia yang baik untuk menjatuhkan Kwon Yu Ri. Apa kau setuju, Seo euisa-nim?"

"Berengsek."

Senyuman Chan Yeol memudar setelah satu kata itu keluar dari mulut Joo Hyun.

"Dokter macam apa yang mengumpat di depan pasiennya?"

"Park Chan Yeol-ssi.." Joo Hyun menarik nafasnya panjang. "Aku benar-benar tidak mengerti dengan kalian berdua."

Chan Yeol mengerutkan kedua alisnya. 'Apa-apaan yang dibicarakannya sekarang.. Justru aku yang tidak mengerti sekarang.'

"Katakan kepadaku, kenapa kau membenci yeoja itu?"

"Kau tidak perlu mengetahuinya." Jawab Chan Yeol singkat, sambil menahan rasa kekesalannya.

"Apa karena latar belakang kalian sudah tidak sama lagi, dan kau yang memutuskannya?"

"Bukan aku yang memutuskan–" Ucapan Chan Yeol terputus, karena Ia menyadari ada hal yang aneh dengan pertanyaan Joo Hyun barusan. "Apa yang kau katakan tadi?" Chan Yeol giliran menatap Joo Hyun tajam.

"Kau berkencan dengannya karena latar belakang keluarga kalian sama kan? Tapi lihat apa yang terjadi sekarang. Itu karena kau mengencani seseorang yang tidak didasari oleh cinta."

"Apa yang kau katakan?!" Chan Yeol beranjak dari duduknya sambil mendekat ke arah Joo Hyun. "Siapa kau?"

Joo Hyun tertawa nanar. "Park Chan Yeol, apa kau tidak mengenaliku?"

Chan Yeol kembali mengerutkan kedua alisnya.

"Selama kau pindah ke Seoul dan menjadi artis.. aku berusaha mati-matian untuk menghindarimu hanya saat kau muncul di televisi. Aku juga berusaha menghindari lagumu yang mengalun di setiap tempat di muka bumi ini. Setiap kali aku berusaha melupakanmu.. kau selalu muncul, dan membuat luka di hatiku ini semakin dalam.."

"Berhentilah berbicara omong kosong."

"Aku..." Joo Hyun menatap kedua mata Chan Yeol yang terus menatapnya tajam. "Seo Joo Hyun."

Tatapan tajam Chan Yeol seakan memudar. Chan Yeol membuka mulutnya tidak percaya, sambil berjalan mundur dengan perlahan dan jatuh terduduk di atas kursi bangku taman. Ia terlihat tidak percaya dengan pemandangan di depannya, dimana seorang yeoja yang terus dicarinya dulu tiba-tiba muncul di hadapannya.

Busan, 2002

Chan Yeol berlari kecil ke arah rumahnya, dimana appanya menunggu di depan rumah dengan gelisah.

"Appa, apa yang terjadi? Kenapa kau seperti ini?" Tanya Chan Yeol kepada appanya.

"Ya! Dasar anak nakal, kemana saja kau!"

"Appa, ada apa?" Tanya Chan Yeol lagi yang masih tidak mengerti dengan sikap Appanya.

"J-Joo Hyun, dia pindah ke Seoul hari ini." Jelas appa Chan Yeol dengan gelisah, yang membuat Chan Yeol membulatkan kedua bola matanya.

"Ne?!"

"Apa yang kau lakukan? Cepat kejar dia! Kau tidak boleh membiarkannya pergi, kan?" Chan Yeol terus menatap Appanya tidak percaya. "Cepat pergi!" Bentak appa Chan Yeol, yang membuat putranya itu segera berlari ke arah rumah Joo Hyun.

Chan Yeol terus mempercepat langkahnya, berharap Ia masih bisa menemukan yeoja yang dicarinya itu di dalam rumah yang akan ditujunya.

Atau mungkin sudah terlambat. Rumah yang ditempati Joo Hyun sudah kosong tak berpenghuni. Semua barang-barang sudah diangkut pergi dari rumah ini.

Incredible DestinyWhere stories live. Discover now