Part 19: 1127

764 88 27
                                    

Baek Hyun menatap Chan Yeol dan Joo Hyun bergantian, kemudian beralih kepada Sehun yang hanya mengangkat kedua bahunya tidak tahu. Baek Hyun tertawa canggung, kemudian mengambil botol gelas soju dan menuangkannya ke gelas kecil milik Chan Yeol.

"Ah.. mungkin, ada sesuatu yang tidak bisa kalian bicarakan? Tapi, peraturan tetaplah peraturan. Kalau kau tidak bisa menjawabnya, kau tetap harus meminum soju 'kan?" Ucap Baek Hyun sambil menyodorkan segelas soju kepada Chan Yeol.

Chan Yeol masih menatap Joo Hyun dalam diam, sedangkan Joo Hyun sudah mengerutkan dahinya kesal, kemudian merebut soju dari tangan Baek Hyun dan meminumnya dalam satu tegukan.

"J-Joo Hyun-ah, itu milik C-Chan Yeol.." Ujar Baek Hyun gagap sambil menggigit bibir bagian bawahnya lagi.

Joo Hyun meletakkan gelas soju kosong ke atas meja dengan kesal. "Aissh, berikan aku soju lagi!" Teriak Joo Hyun sambil menyodorkan gelas soju milik Chan Yeol tadi. "Tidak, tidak, berikan aku soju itu! Aku harus menghabiskannya!" Ucap Joo Hyun yang sudah mabuk sambil berusaha merebut botol soju dari tangan Baek Hyun, namun Baek Hyun segera menjauhkan botol itu dari Joo Hyun.

"Joo Hyun noona, berhentilah minum!" Sehun menahan Joo Hyun yang akan meraih botol soju dari tangan Baek Hyun, sementara Chan Yeol hanya duduk diam di tempatnya sambil mendesah berat.

~•~

"Ouchh, berat sekali!" Baek Hyun berusaha mengangkat Joo Hyun yang sudah tak sadarkan diri, namun hasilnya nihil. Ia bernafas tersengal-sengal.

"Aih, hyung! Kenapa kau sangat lemah, eoh?" Protes Sehun kepada hyungnya yang sedang mengatur nafasnya.

"Bukan aku yang lemah tapi dia yang berat!"

Chan Yeol berjongkok di depan kursi yang diduduki Joo Hyun. "Tolong naikkan dia ke atas punggungku." Ujar Chan Yeol pelan.

"Kau.. ingin menggendongnya?" Tanya Baek Hyun, kemudian menggelengkan kepalanya berkali-kali. "Jangan, ku peringatkan jangan, atau kau akan menyesal. Dia benar-benar berat sampai kau akan—"

"Naikkan dia di atas punggungku. Aku tidak apa-apa." Ucap Chan Yeol lagi.

"Hyung, lagi pula Chan Yeol hyung punya badan yang kekar. Dia pasti lebih kuat daripada dirimu." Ucap Sehun, kemudian membantu mengangkat Joo Hyun ke atas punggung Chan Yeol dan tidak memperdulikan tatapan sengit Baek Hyun.

Chan Yeol berdiri sambil menggendong Joo Hyun di punggungnya. Ia dapat merasakan nafas Joo Hyun yang menerpa pipinya. Baunya alkohol.

Baek Hyun berlari ke pintu depan dan membukakan pintu untuk Chan Yeol. Setelah itu, Ia membuka kunci pintu mobilnya dan membantu Chan Yeol memasukkan Joo Hyun ke jok belakang mobil.

"Sehun-ah, aku akan kembali." Pamit Baek Hyun sebelum masuk ke dalam mobilnya, diikuti dengan Chan Yeol.

"Arraseo, hyung! Selamat tinggal, Chan Yeol hyung!" Ucap Sehun sambil sedikit membungkukkan badannya. Chan Yeol tersenyum tipis.

Baek Hyun melajukan mobilnya ke apartemen Joo Hyun.

"Aissh, Joo Hyun benar-benar membuatku gila. Kenapa akhir-akhir ini dia selalu mabuk? Membuatku repot saja.." Oceh Baek Hyun ketika mereka dalam perjalanan.

Chan Yeol menoleh ke belakang, di mana Joo Hyun tertidur dalam posisi duduk.

"Euggh, bau alkoholnya juga.. sangat menyengat." Ujar Baek Hyun lagi.

Mereka berhenti tepat di depan gedung apartemen yang ditinggali Joo Hyun. Baek Hyun hendak turun, namun Chan Yeol mencegahnya.

"Tidak usah turun, aku yang akan membawanya."

Incredible DestinyWhere stories live. Discover now