Part 31: Second Meet

635 89 46
                                    

Chan Yeol mengepalkan kedua tangannya kuat dan melangkah pergi dari tempat itu. Ia tidak ingin melihat apa yang akan terjadi selanjutnya.


Joo Hyun melangkah mundur. Joo Hyun bukannya gugup atau tidak siap, namun ia tidak bisa. Suho berhenti dan membuka kedua matanya perlahan.

"Oppa.. mianhae." Ujar Joo Hyun sambil memalingkan wajahnya, menghindari kontak mata dengan Suho.

"Joo.. Joo Hyun-ah... kenapa?"

"Aku tidak tahu. Kurasa.. kau terlambat. Kenapa tidak dari dulu, oppa? Kenapa kau tidak membuka hatimu di saat aku mengejar-ngejarmu, tapi kau malah meremukkan hatiku? Di saat itu, Chan Yeol datang. Dia menyembuhkan luka di hatiku ini perlahan... dan aku jatuh cinta kepadanya."

"Joo Hyun-ah, tapi lihatlah sekarang. Bukankah Chan Yeol membuangmu? Dia—"

"Bukan, oppa. Kau tidak mengerti. Semua yang terjadi di antara kami hanyalah kesalahpahaman. Dia.. juga tidak memutuskan hubungan kami. Semua berita di televisi itu tidak benar. Kami hanya menjaga jarak satu sama lain, dan..."

"Joo Hyun-ah!"

"Oppa, maafkan aku, tapi.. aku tidak bisa. Aku sudah terlanjur mencintainya."

Suho menatap Joo Hyun penuh rasa kecewa.

"Maafkan aku.." Ujar Joo Hyun untuk yang terakhir kalinya sebelum ia melangkah masuk ke dalam apartemennya.

Suho mengusap wajahnya dengan telapak tangannya sambil menghela nafas kasar.

~•~

Chan Yeol menyetir mobilnya untuk kembali pulang ke rumahnya dengan penuh rasa kesal.

"Arrrrghhh!" Teriaknya sambil memukul setir mobil dengan kepalan tangannya sekuat tenaga. Ia juga tak segan-segan meninggikan laju mobilnya. "Aisssssh, sialannnn!!!!!"

~•~

Keesokan harinya
Rumah sakit Hanshin

Tae Yeon duduk di kursi yang terletak di sebelah kasur dimana neneknya sedang berbaring. Ia menatap neneknya yang tertidur pulas sambil tersenyum tipis.

'Syukurlah karena ini bukan sakit yang parah...'

Cklek

Tae Yeon menolehkan kepalanya begitu pintu terbuka. Seorang dokter namja dengan kacamata Harry Potternya masuk ke dalam kamar pasien. Ia membungkuk kecil kepada Tae Yeon, tanpa memperhatikan lebih kepada yeoja itu.

'Heee... namja ini kan... astaga!! Dia.. d-d-dia si.. Byun Baek Hyun kan? Si kacamata jelek itu?!'

Tae Yeon membuka mulutnya lebar-lebar selagi Baek Hyun memeriksa keadaan neneknya.

"Keadaan haelmoni bagus. Tapi untuk sementara ini, haelmoni masih harus tinggal di rumah sakit. Jangan lupa untuk mengingatkan haelmoni agar makan dengan teratur, dan meminum obatnya setiap hari." Ujar Baek Hyun tanpa menatap Tae Yeon. Ia mengerutkan kedua alisnya ketika tidak ada jawaban, lalu menoleh ke belakang.

Incredible DestinyWhere stories live. Discover now