Part 15: Another Idiots, dr. Byun

819 93 24
                                    

"Apa yang kalian lakukan disini?"

Baek Hyun membeku di tempatnya segera ketika suara yang tidak asing di telinganya itu terdengar.

Chan Yeol menoleh ke sumber suara, kemudian menjauhkan dirinya dari Baek Hyun.

Joo Hyun menatap Chan Yeol, kemudian beralih ke arah Baek Hyun yang masih mematung di tempatnya. "Byun Baek Hyun seonsaeng!"

Baek Hyun segera menegapkan bahunya sambil menundukkan kepalanya. Bentakan dari Joo Hyun membuat jantungnya serasa meluncur ke kaki.

"Kenapa kau membiarkan pasien ini berkeliaran ke luar kamar?! Apalagi dia adalah pasien VIP. Kau harus lebih memperhatikannya!" Bentak Joo Hyun sekali lagi.

Chan Yeol menatap Joo Hyun dan Baek Hyun bergantian, yang lama-lama semakin mengerti dengan suasana yang selalu terjadi antara Joo Hyun dengan bawahannya. Chan Yeol akan melakukan sama persis seperti yang dilakukan Baek Hyun sekarang kalau Ia berada di posisi Baek Hyun. Lebih menyeramkan dari pada Jongdae yang marah-marah kepadanya, karena setidaknya Ia masih bisa menentang Jongdae. Kalau Baek Hyun menentang Joo Hyun, mungkin pada akhirnya Baek Hyun akan berakhir di kamar mayat. Miris.

Joo Hyun kembali menatap Chan Yeol dan Baek Hyun bergantian, kemudian mendengus kesal.

"Park Chan Yeol, kalau kau terus pergi dari kamarmu, kondisimu akan kembali memburuk. Berhati-hatilah." Ucap Joo Hyun sebelum berbalik dan meninggalkan kedua namja itu.

Baek Hyun memegang dada sebelah kirinya sambil menghembuskan nafasnya lega segera setelah Joo Hyun hilang dari pandangan.

"Heol, aku bisa gila. Kupikir aku akan mati!"

Chan Yeol tertawa kecil, kemudian segera berdehem setelah Baek Hyun menyadari perlakuannya.

"Apa kau menertawaiku? Ck, sekarang kau tahu kan, bagaimana Joo Hyun gyosunim saat di rumah sakit?" Kata Baek Hyun, kemudian melangkahkan kakinya pergi. Namun, Ia kembali ke hadapan Chan Yeol, dan menatap namja tinggi itu penuh selidik. "Kau.. dari tadi kau terus menanyakan kepadaku mengenai Joo Hyun gyosunim. Sepertinya.. kau tidak tahu banyak mengenainya ya?" Tanya Baek Hyun.

Ia tersenyum mengerti sebelum Chan Yeol sempat menjawab. "Arraseo. Aku akan memberitahu kepadamu semuaaaanya mengenai Joo Hyun gyosunim, tanpa terkecuali. Tetapi, kau harus mentraktirku makan siang! Bagaimana?" Tawar Baek Hyun kepada Chan Yeol yang mengerutkan kedua alisnya.

"Eyy, tidak usah berfikir terlalu panjang. Jangan ragukan pengetahuanku mengenai gyosunim. Dia selalu menceritakan semuanya di luar kesadarannya saat Ia mabuk. Hal sekecil apapun itu, aku selalu mengingatnya. Jadi.. kau hanya perlu menemuiku nanti siang dan kita akan pergi ke luar! Siapkan dompetmu, maka aku tidak akan membuatmu kecewa!" Ucap Baek Hyun kelewat semangat, kemudian menunjukkan ibu jari dan telunjuknya yang sudah membentuk simbol hati dan mengedipkan sebelah matanya, sebelum pergi meninggalkan Chan Yeol.

Chan Yeol menggelengkan kepalanya berkali-kali, berharap sikap menjijikkan yang diberikan Baek Hyun tadi tadi segera hilang dari ingatannya.

~•~

Di kediaman mewah Yu Ri, Ia duduk dengan santai di sofa mahalnya. Dengan segelas wine di tangannya, Ia menatap lurus layar LCD di depannya. Ruang tamu luas nan mewah itu hanya dihiasi oleh barang-barang antik dan mahal. Yu Ri meneguk segelas wine ketika foto dirinya dan Chan Yeol tampil di layar LCD. Foto di saat dirinya dan Chan Yeol masih menjadi sepasang kekasih. Foto sebelum Yu Ri meminta hubungannya berakhir karena Chan Yeol terlihat memalukan di depan teman-temannya yang memiliki pacar kaya raya.

Foto berganti saat Chan Yeol membaca buku di taman. Mereka sedang berkencan hari itu, tepatnya saat mereka masih SMA, di Busan. Foto berganti lagi, memperlihatkan Chan Yeol dengan senyuman merekahnya ke arah kamera. Berganti lagi, saat Chan Yeol dan Yu Ri berfoto bersama di taman bermain. Selanjutnya, foto yang memperlihatkan Chan Yeol dengan ice cream di tangannya. Senyuman manisnya menghiasi layar LCD, membuat Yu Ri semakin menatap layar itu serius.

Incredible DestinyWhere stories live. Discover now