Part 14: What Kind of Girl is She?

791 90 24
                                    

Suho menatap layar ponsel mahalnya dengan kedua alisnya yang berkerut. Mematikan sambungan telfon lebih dulu apalagi secara sepihak? Sama sekali bukan Joo Hyun. Namun, lama-kelamaan kerutan itu hilang karena Ia tidak terlalu mempermasalahkannya.

Ia menatap kosong ke arah luar jendela mobil, kemudian tersenyum miring.

"Manager Ahn, apa jadwalku besok pagi?" Tanya Suho kepada managernya yang duduk di jok depan.

Manager Ahn menoleh sedikit ke belakang sebelum membuka mulutnya. "Besok pagi ada acara talk show, setelah itu kau ada janji dengan produser Pyo untuk pembacaan naskah drama." Jawab Manager Ahn sambil menatap Suho lewat spion mobil.

Suho mengangguk mengerti. 'Terima kasih, Park Chan Yeol. Berkat kecelakaan tragis dan skandalmu, akhir-akhir ini aku sangat sibuk.' Pikir Suho, kemudian tersenyum kecil, namun sinis.

'Karena yang publik tahu kita adalah sahabat. Semua orang akan mewawancaraiku mengenai semua skandalmu, yang mereka pikir hanya aku satu-satunya orang yang paling tahu tentang dirimu.'

~•~

Joo Hyun duduk di hadapan Chan Yeol dengan sebotol cola di tangannya. Mereka duduk di meja yang terdapat di depan vending machine. Sudah malam dan suasana di sekitar cukup sepi.

Joo Hyun hanya menerawang kosong botol cola di tangannya, sedangkan Chan Yeol terus menatap Joo Hyun yang tertunduk.

Cukup lama malam yang sepi itu terhiasi oleh keheningan, hingga akhirnya Chan Yeol membuka mulutnya. "Apa kau baik-baik saja?"

Joo Hyun menarik sudut bibirnya kecil. "Mmm.. aku tidak tahu.." Jawab Joo Hyun, kemudian menarik nafasnya panjang. "Tapi aku lebih banyak merasa tidak baik-baik saja." Lanjutnya lagi, kemudian tertawa nanar.

"Mianhe, untuk tidak memikirkan perasaanmu dari awal." Ujar Chan Yeol. Joo Hyun mengangkat kepalanya, memperhatikan raut wajah serius namja di hadapannya.

"Apa kau serius, kali ini? Kau benar-benar meminta maaf?" Tanya Joo Hyun kemudian, yang kembali menimbulkan keheningan.

Joo Hyun tersenyum miris. Keheningan ini Ia anggap sebagai jawaban Chan Yeol yang tidak ingin didengarnya. Bahwa Chan Yeol tidak benar-benar meminta maaf kepadanya.

"Aku serius." Sorot mata yang diberikan Chan Yeol terasa bagaikan mantra bagi Joo Hyun untuk terus menatap lekat kedua manik indah itu. Tidak ada kebohongan yang dapat ditemukan Joo Hyun di sana.

Joo Hyun mengangguk mengerti. "Lalu.. apa yang akan kau lakukan setelah ini?" Tanya Joo Hyun lagi, yang membuat Chan Yeol menutup mulutnya.

"Aku..." Kalimat Chan Yeol menggantung begitu saja, menimbulkan rasa penasaran yang muncul dari dalam diri Joo Hyun. "Akan melanjutkan semua rencana kita.."

"Ah. Begitu. Kau meminta maaf karena tidak memikirkan perasaanku. Tapi semenit kemudian kau mengatakan akan melanjutkan rencana kita. Aku.. benar-benar tidak mengerti." Ucap Joo Hyun terdengar kecewa atas jawaban Chan Yeol barusan. "Aku pikir kau akan menghentikan skandal kencan ini.."

"Aku ingin terus bersamamu." Potong Chan Yeol. "Aku tidak ingin melepaskanmu.. lagi. Setelah 12 tahun." Lanjutnya.

"Tch. Apa ini? Kau benar-benar susah dimengerti." Joo Hyun menggenggam erat botol cola di tangannya.

"Aku membutuhkanmu." Jawab Chan Yeol, nyaris tanpa ekspresi di wajahnya.

"Oh. Untuk pembalasan dendam kepada Yu Ri?" Tanya Joo Hyun lagi dengan nada kesal. Ia berusaha sekuat mungkin untuk menahan dirinya yang ingin melempar Chan Yeol dengan botol cola di tangannya.

Incredible DestinyKde žijí příběhy. Začni objevovat