16-Hukum

1.2K 237 34
                                    



xxx

iKON? Tidak bisa dipungkiri, Athalia menjadi semakin dekat dengan ketujuh lelaki tersebut. Setiap ada waktu, ia menyempatkan diri mampir ke studio, dan menjadi orang pertama yang mendengar lagu gubahan mereka. Pengumuman utnuk lomba cipta lagu indie tersebut kurang beberapa hari lagi. Tentunya mereka semua tidak sabar, karena juara pertama sampai ketiga akan mendapatkan kontrak untuk merilis lagu secara resmi dibawah label penyelenggara acara tersebut, yang notabene adalah label indie populer di Indonesia.

xxx

Sifat over-protective dari ayah dan kakaknya itu, yang sangat ingin ia enyahkan. Sudah lama Ia berdoa bahwa kenangan masa lalu tersebut hilang dan tidak akan meninggalkan trauma pada keluarganya, tetapi sepertinya hal tersebut memang membutuhkan waktu yang sangat lama.

xxx

"Ya, ayo mulai." Suara baritone yang lumayan keras tersebut menyadarkan lamunan Athalia, dan suara-suara obrolan teman-teman di dalam ruang langsung hilang. Ia mendongak, dan sesosok pria berpakaian serba hitam tengah berdiri di depan papan. Junaedi Ardi Nasution.

"Bu Berta ada urusan mendadak. Kalian bakal diajar asdos," yang ia maksud adalah dirinya sendiri.  Begitu menyadari kakak tingkat yang keren tersebut adalah seorang asdos, beberapa teman perempuan Athalia memekik senang dan kagum. Semester tiga sudah jadi asdos? Dasar jenius.

"Sekarang, kita bahas soal pelanggaran hukum. Sebetulnya lebih dalam dibahas di semester empat, tapi kita coba bahas luarnya dulu." Ia mengambil spidol dan menulis di papan. Punggung tegapnya yang terbalut kemeja hitam menghadap para mahasiswa. Sejenak Athalia tertegun.

xxx

"Mas Yoga? Fakultas hukum jurusan hukum internasional kan? Athalia boleh minta tolong?"









xxx

Dewangga [Sedang Proses Revisi]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora