[Extra Part] 1-Bobby Lulus!

196 39 16
                                    


"Masih lama nih?"

"Sabar dikit napa!  Kesabaran lu tuh seberapa sih?  Seujung sendok teh doang ya emang?  Heran gue bisa punya temen modelannya kaya elu."

"Lah?  Memang siapa yang anggap kau sebagai teman?"

Jinan hanya bisa menggeleng pasrah.  Begini kalau Ezra dan June sudah mulai beradu mulut.  Ia memang belum terbiasa dengan pertengkaran rutin mereka, tetapi untuk melerai keduanya, ia angkat tangan.  Ia sudah lelah.

Chandra justru asik merekam perdebatan di sampingnya menggunakan handycam.  "Hi guys!  Balik lagi dengan Chandra di vlog ketujuh!  Sekarang aku mau tunjukin pertujukan yang seru banget nih!  Inget kan duo mulut sampah di vlog kedua?  Nah mereka lagi naik ring, nih!  Coba kalian dengerin,"

"Handaru mana sih," Jinan memutuskan untuk menelepon Handaru yang sedari tadi tidak bersama mereka.  Hari ini adalah hari Bobby menjalani sidang skripsi, dan anggota iKON sudah berkumpul di parkiran fakultas universitas.  Segalanya sudah disiapkan.  Bunga?  Bukan.  Yang mereka siapkan untuk diberikan kepada Bobby adalah bubuk kopi, telur, tepung, dan buket berisi sayur. Ya, alih-alih memberi buket bunga, mereka membuat buket sendiri yang berisi sawi, wortel, kubis, kangkung, dan jagung.

Handaru harusnya menjadi orang paling vital karena ia yang membawa kopi, telur, dan tepung (hasil main ambil dari toko kelontong yang dibuka oleh ibunya) untuk dilempari ke Bobby setelah pria itu ada di parkiran.  Batang hidungnya yang belum terlihat menjadi alasan utama Jinan gelisah.

Triknya mudah, Chandra akan jadi satu-satunya orang yang menyambut sang gigi kelinci di depan ruang sidangnya (niatnya untuk membuat Bobby kecewa) untuk merekam sekaligus memberikan kabar kepada anggota yang bersembunyi di parkiran.  Lalu, begitu keduanya berjalan ke parkiran, Bobby akan diserang dengan bahan-bahan yang sudah mereka bawa.

"Capek gue ngadepin elu!" Ezra menghembuskan nafas kesal, lantas berbalik memunggungi Junaedi.  Pria berdarah Batak tersebut mengerlingkan mata malas, ia memilih untuk mengalihkan perhatiannya kepada telepon genggamnya.  June memutuskan untuk membuka Instagram.

"Oke, pertandingan kali ini berakhir dengan Bang June sebagai pemenangnya dengan skor akhir 2-0.  Akankah Ezra menyusul skor pada pertandingan berikutnya?  Saksikan lain waktu di 'Adu Mulut Sampah'." Chandra sibuk berceloteh kepada handycam-nya.  Lantas ia segera mendekati Ezra, hendak melakukan wawancara singkat pascakekalahan.

Senyum kecil mengembang di wajahnya kala ia melihat Athalia beberapa jam yang lalu mengunggah fotonya di sebuah bangku taman, memakai mantel yang ia beri.

"Naon Jun?  Senyum-senyum gak jelas," tanya Jinan.  June terbatuk, ia segera berpura-pura sedang membersihkan tenggorokannya, setelah itu memasukkan handphone kembali ke dalam saku celananya.  "Nggak, kok." balasnya.

"Sorry, sorry!" dari kejauhan, Handaru berlari menghampiri lima orang yang sedari tadi menunggunya.

"Yaudah sok kita bagi-bagi bawaannya sekalian cari tempat sembunyi.  Bobby gimana kabarnya?" Jinan membuka kantong plastik yang dibawa oleh Handaru.

"Kata temen aku kayaknya habis ini keluar," Chandra membawa pesan yang dikirimkan oleh teman seangkatannya yang sama-sama satu anggota klub basket kampus dengan Bobby.  "Chandra ke sana aja sekarang, gitu?"

"Yaudah sana," usir Handaru.  Menaati perintah, pria tinggi itu berlari menuju gedung fakultas.  Ia dibuat terperangah ketika sampai di depan lorong ruang sidang.  Banyak yang sedang menunggu, ada yang berdiri, ada yang duduk.  Ada yang membawa buket bunga, balon, banner, bahkan teman-teman sekelas Bobby mencetak poster yang berisi kumpulan foto-foto ugly face Bobby.

Dewangga [Sedang Proses Revisi]Where stories live. Discover now