xxx
"Aku juga mau lihat!" Ezra mendekat, kini duduk di sebelah kiri Athalia. Tidak lama kemudian, Handaru datang dan duduk di punggung sofa, di belakang Athalia. Junaedi ikut datang dan duduk di samping Handaru, di atas Jinan. Chandra menyusul, mengisi satu-satunya tempat kosong di atas Ezra, di samping kiri Handaru.
Bobby datang paling terlambat. Melihat semua sudah mengerubungi adiknya untuk melihat layar kamera, ia akhirnya mendekat dan duduk di pangkuan adiknya.
xxx
"Nah ini! Foto yang layak masuk majalah Playboy!" Chandra menunjuk-nunjuk layar kamera. Handaru menoyor kepala orang di sampingnya tersebut. "Playboy itu cover-nya selalu cewe!"
xxx
"Udah, udah, intinya aku ganteng banget kan, udah kaya model," ujar Bobby sombong. Ia juga tersenyum tidak henti, puas dengan dirinya dalam foto tersebut.
"Iyain aja," timpal Junaedi. Yang lainnya mengangguk dalam diam, sudah malas kalau harus berhadapan dengan Bobby yang selalu heboh jika sudah membela wajah yang 'menurutnya' tampan tersebut.
xxx
"Ndeloki opo toh kowe? (Ngelihatin apa sih kamu?)" pose Ezra jelas menimbulkan pertanyaan di benak Bobby.
xxx
"KEKECILAN LO BILANG? KURANG AJAR!" Wajah Ezra merah padam, suaranya naik tiga oktaf.
xxx
"Wah aku ganteng, ya," Chandra tersenyum lebar memandangi dirinya di layar kamera.
"Cewek ya? Kok cantik sih," Junaedi yang sedari tadi diam akhirnya bersuara. Chandra menoleh, menatap Junaedi horror.
xxx
"Sakit mana daripada dibilang kalau 'punya'nya kecil, hah?" mata Ezra melotot lebar ke arah Handaru.
xxx
Ketika fotonya muncul, sang objek foto diam-diam tersenyum bangga melihat hasilnya. Dirinya sendiri mengakui bahwa ia terlihat good looking.
"Jun, lo tuh ya, gak di foto, gak di kehidupan nyata, udah kelihatan judesnya," komentar Ezra. Semuanya mengangguk setuju, tentu saja terkecuali Junaedi.
xxx
"Hahaha," terdengar suara yang berasal dari mulut Handaru.
xxx
xxx
"Ganteng banget, serius," Ezra menggelengkan kepala, heran.
xxx
xxx
"Wonten napa? (Ada apa?)" tanyanya.
xxx
"Sudah aku cut dari memory card kamera," ujar Jinan sembari menjulurkan lidahnya. "Daripada nanti dikomentarin nggak penting sama kalian," lanjutnya.
xxx
CZYTASZ
Dewangga [Sedang Proses Revisi]
Fanfiction"Dek, kamu jadi member kedelapan iKON aja, ya ya ya?" "Eh? Aku?"