3-Studio

2.2K 385 41
                                    



xxx

Sudah sejak lama ia mengincar jurusan ini, terlebih karena gadis itu sangat suka berdiskusi tentang problematika internasional dan gemar belajar bahasa asing. Di sisi lain, ia sedikit sedih karena tidak bisa bertemu sesering mungkin dengan Chandra, karena mereka berdua berbeda jurusan.

xxx

"Sudah kok, Bang..." jawab Athalia tertunduk. Wajahnya memerah. Ia merasa malu, untuk kesekian kalinya. Bang June –senior yang memberinya roti pada hari pertama ospek—ternyata adalah teman dekat dari kakaknya. Tidak hanya itu juga, tetapi ia adalah senior satu fakultas, bahkan satu jurusan dengan Athalia. Setiap kali bertemu dengan gadis ini, yang selalu June tanyakan ialah 'sudah sarapan?', membuat Athalia mau tidak mau teringat akan kejadian memalukannya.

xxx

"Hari ini tidak hanya berdiskusi, tapi kita juga akan memberikan materi tentang public speaking dan...." Khansa sengaja menggantung kalimatnya. Laki-laki bertubuh kekar itu tersenyum penuh misteri. Seluruh maba menatapnya dengan penuh rasa penasaran

xxx

"Baiklah, di sini saya sudah memiliki nama-nama para maba dan senior. Satu tim debat terdiri dari tiga orang. Satu senior dan dua maba. Untuk keterangan lebih lanjut, nanti silahkan bertanya pada senior di tim kalian, oke? Nah sekarang, pembagian kelompok dan susunan lawan debat...."


***

xxx

Kakaknya sudah memperingati Athalia bahwa June adalah orang yang blak-blakan. Bobby bahkan bercerita bahwa dirinya sekalipun tidak bisa memenangkan suatu perdebatan masalah dengan June, karena selain dasarnya keras kepala, June adalah orang yang lihai menggunakan otak dan mulutnya untuk adu lidah.

xxx

"Good," Dita tersenyum. "Kalau gitu kita langsung case building ya."


***

xxx

"Apa sih yang nggak buat adekku tercinta," ujarnya, menekankan pada kata 'tercinta', dan akhirnya justru tertawa terkekeh-kekeh. Tanpa melihat wajahnya pun, sang adik sudah bisa tahu bahwa senyuman lebar yang menunjukkan dua gigi kelinci kakaknya itu tengah mekar dengan sangat lebar.

"Iya, kakakku tercinta," Athalia memeluk erat tubuh kakaknya, lantas menggelitiki pinggang pria tersebut. Bobby menggeliat sambil tertawa keras, membuat pengendara di sekitar langsung menoleh ke arah mereka.

"Ahahahaa! Aduduh! Geli! Geli!"

***

xxx

Mengapa kakak bisa begitu populer? Memang bener sih, followers Instagramnya banyak banget... tapi kenapa? Apa yang keren sih dari cowo ini? Apa mungkin aku nggak bisa lihat sisi keren kakak karena dari orok udah hidup sama dia? Pergaulan kakak itu yang kaya gimana sih? Selama ini aku tahu beberapa temen kakak... tapi tetep aja. Bikin penasaran.

xxx

"Halo Mas Jinan!" sapa Athalia riang kepada orang di balik meja kasir.

xxx

Btw, di sini ada yang anak debat kah?  Hehehehe

xxx

Dewangga [Sedang Proses Revisi]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant