[Chapter~2]

4.7K 300 16
                                    

Suasana menjadi hening setelah Tenma menyelesaikan ceritanya. Halilintar dan Taufan hanya melamun dipelukan ayah mereka. Ice dan Thorn memeluk ibu mereka dengan erat. Blaze dan Solar sudah mengeluarkan air mata dan berusaha agar tidak menangis keras. Tenma dan Sasha mencoba untuk menghibur putra-putra mereka agar tidak bersedih walaupun hati mereka juga ikut bersedih.

''Walaupun saudara kalian belum ditemukan dan tidak diketahui bagaimana keadaannya, namun kalian harus percaya bahwa saudara kalian baik-baik saja.''

''T-tapi tapi kan ibuu..''

''Tidak apa-apa. Gempa pasti baik-baik saja. Kalian tau, walaupun kami orang tua kalian, tapi ikatan kembar kalian lebih kuat daripada ikatan orang tua kami.''

Serentak Boboiboy bersaudara itu memiringkan kepala mereka bingung yang membuat Tenma dan Sasha menjadi gemas. Bahkan Tenma sudah mencubit-cubit pipi Halilintar dan Taufan yang masih dipangkuannya yang tentu saja mendapatkan perlawanan terutama Halilintar.

''Kenapa bisa begitu?''

''Karena kalian tercipta untuk bersama..''

''Terlahir bersama..''

''Dan ikatan yang kalian punya juga sama kuatnya saat masih diperut ibu..''

''Ikatan itu tidak mungkin bisa mudah diputuskan..''

''Kecuali oleh kematian..''

''Namun begitu, ikatan itu pasti masih ada..''

''Karena.. Fakta bahwa kalian terlahir bersama merupakan sebuah anugrah..''

''Karena itu.. Selalu hargai setiap ikatan yang kalian miliki..''

''Bukan hanya pada saudara kalian, tapi juga kepada orang-orang yang kalian cintai dan mencintai kalian..''

''Kalian mengerti?''

''Ya ibu!''

Boboiboy bersaudara menjawab dengan riang dan tertawa senang. Tenma yang melihatnya juga tersenyum lebar dan mengusap kencang kepala putra-putranya.

''Ayah janji tidak akan pernah menyerah untuk menemukan saudara kalian. Tadi Taufan bilang kan kalau tidak akan menyerah dan akan terus berjuang. Hali juga bilang tidak akan menyerah kan. Kalau begitu, Blaze, Ice, Thorn dan Solar juga harus semangat dan pantang menyerah.''

''Ya Ayah!''

''WOHHH SEMANGAT!''

''Saat kami besar nanti, kami pasti akan membantu ayah mencari saudara kami!''

''Tapi.. Kenapa hanya kak Hali dan kak Taufan yang bermimpi tentang kak Gempa?''

Pertanyaan Ice membuat semuanya terdiam dan memikirkannya kembali.

''...Iya juga ya.''

''Mungkin ibu tau alasannya.''

Semuanya menoleh kearah ibu mereka yang tersenyum lembut sambil mengusap kepala Ice dan Thorn yang berada dipangkuannya.

''Karena Hali dan Taufan adalah kakak Gempa.''

''Apapun yang terjadi pada adik mereka, pasti insting kakak akan bergerak.''

''Kalian sudah cukup lama terpisah, jadi itu wajar bahwa insting kakak Hali dan Taufan merasakan keanehan dan kerinduan pada adik mereka.''

''Hehh tidak adil! Aku juga mau mimpi tentang kak Gempa!''

''Aku juga! Aku juga!''

''Uhh aku sering tidur, tapi tidak ada mimpi tentang kak Gempa sekalipun..''

''Aku juga mau..''

Welcome Back, Gempa!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang