[Chapter~21]

2.9K 205 60
                                    

Gempa menyipitkan matanya menatap Gaga naz. Merasa ada yang aneh dengan Gaga naz, Gempa segera waspada.

''Ada yang aneh dengannya. Energinya tiba-tiba meluap.''

Seketika semuanya menatap Gaga naz waspada dan berdiri didepan Thorn berjaga-jaga.

''BOCAH KURANG AJAR! KU HANCURKAN KALIAN SEMUA!''

''Metamorfosis!''

Tiba-tiba tubuh Gaga naz menjadi lebih besar, kuat dan lebih ganas. Mode ini seharusnya hanya bisa digunakan jika Gaga naz mendapatkan izin dari bosnya yaitu Borara. Tapi karena emosinya yang meluap, Gaga naz berhasil mengaktifkannya secara paksa.

Tanpa menyadari situasi yang semakin gawat, Gopal berkata dengan polosnya.

''Metamorfosis? Seperti kupu-kupu? Tapi kenapa tidak ada sayapnya?''

Semuanya terdiam dan menatap Gopal tanpa ekspresi. Gopal berkedip bingung. Thorn mengerang kesal karena lagi-lagi mendengar perkataan yang sama.

''Gopal, cukup Solar saja yang mengatakannya. Jangan bicara lagi atau aku akan menendangmu jauh-jauh saat aku sembuh.''

Gopal segera menutup mulutnya dan mengangguk dengan panik. Solar cemberut ketika diingatkan tentang sebelumnya. Dia kan hanya bertanya.

Dengan dahi berkedut kesal, Gaga naz menembakkan laser-laser berukuran besar dan lebih kuat daripada sebelumnya dalam jumlah banyak dan menyerang tanpa henti.

Fang mengumpulkan asap hitam dikedua tangannya dan menghentakkannya ditanah.

''Kubah Bayangan!''

Kubah tersebut dengan cepat megelilingi mereka. Tak berapa lama kemudian, dari luar kubah terdengar suara ledakan dimana-mana hingga tanah yang mereka pijak terasa bergetar.

''Dey! Kita tidak bisa terus disini! Kita bisa hancur berantakan!''

Gopal berucap panik saat dia mencoba menyeimbangkan dirinya dari getaran tanah yang dipijak.

Fang merasa kesulitan untuk menjaga kubah bayangannya agar tetap stabil.

''Ugh.. Ini tidak akan bertahan lama. Pikirkan cara lain.''

Gempa mengangguk mengerti.

''Pertama-tama kita harus menyingkir dulu.''

Gempa segera menoleh ke Ochobot yang juga melihatnya.

''Kau bisa kan, Ocho?''

Ochobot menepuk dadanya dengan senyum percaya diri.

''Serahkan padaku. Beri aku sedikit waktu.''

Ochobot mulai berkonsentrasi saat energi melayang-layang disekitarnya membuat yang lain bingung. Yaya bertanya dengan penasaran.

''Apa yang kalian lakukan?''

''Mencoba memindahkan kita dari sini.''

''Caranya?''

''Serahkan padanya.''

Ochobot membuka matanya dan menyeringai.

''Oke aku siap. Tetap berdiri berdekatan. Hey Fang, dalam hitungan ketiga kau bisa melepaskan jurusmu.''

''Kau gila?!''

''Tidak. Aku jenius.''

Fang mendengus tidak menjawab membuat seringai Ochobot semakin besar.

''Baiklah, kita pergi.''

''1..''

Tangan kanan Ochobot mulai bersinar terang saat yang lainnya berdiri semakin berdekatan.

Welcome Back, Gempa!Where stories live. Discover now