[Chapter~20]

3.2K 217 36
                                    

''Tunggu.. SOLAR!''

Duarr!

Ledakan besar terjadi ditempat berdirinya Thorn dan Solar terkena tembakan besar Gaga naz. Asap tebal dan hitam menutupi pandangan. Gaga naz tidak tau apa musuhnya selamat atau tidak. Tapi dia menyeringai penuh percaya diri bahwa serangannya berhasil mengenai musuhnya dengan tepat.

Dibalik asap yang menutupi, terlihat sebuah bayangan yang terduduk sambil terbatuk-batuk karena asap disekitarnya. Setelah dilihat lebih jelas, ternyata itu adalah Solar.

''Ugh! Uhuk.. Uhuk.. Dampak tembakannya terlalu besar. Jika kena, bisa-bisa hancur tanpa sisa.''

''K-karna itu.. S-sudah.. Kubilang.. T-tahan.. Emosimu..''

Solar segera menoleh mendengar suara terbata dan kesakitan tersebut, mendapati sang kakak yang terduduk dengan kondisi tangan kiri dan kaki kirinya yang berdarah dengan luka goresan dan luka bakar.

''Kak Thorn!''

Solar kaget dan segera menghampiri sang kakak. Setelah melihat dari dekat, Solar baru saja menyadari bahwa pipi sang kakak menghitam karna lebam dan ditutupi debu. Mungkin karna terjatuh atau terkena ledakan.

''Ugh.. Kenapa kakak mendorongku tadi? Aku bisa saja menghalaunya!''

Solar marah, namun matanya memerah menahan air mata. Thorn menggeleng pelan.

''Itu.. tidak akan berhasil. Kau membutuhkan.. Waktu mengumpulkan tenaga.. Untuk serangan sebesar.. Itu..''

''Kalau begitu kenapa kakak mendorongku?! Kakak harusnya menyelamatkan diri dulu! Tidak bisakah kakak memikirkan diri kakak sendiri?!''

''Solar..''

Thorn memasang wajah sedih saat melihat sang adik menggosok matanya dengan marah dan mencoba membalut lukanya.

''Aku kakakmu.. Bahkan.. Jika hanya berjarak beberapa menit.. Aku tetap kakakmu.. Aku ingin.. Melindungimu.. Bagiku, saudaraku.. Adalah prioritasku..''

Solar melebarkan matanya terkejut dan menatap mata hijau cerah sang kakak. Thorn tersenyum dan membelai lembut kepala sang adik dengan tangan kanannya yang tidak terluka.

''Dengarkan aku.. Gegabah tidak akan menghasilkan hal baik. Jangan.. Jangan jatuh pada provokasi Gaga naz. Berpikirlah dengan tenang. Adikku pasti bisa.. Aku tau itu..''

Solar tertegun namun segera sadar setelah mendengar ringisan kesakitan kakaknya. Thorn meringis kesakitan saat rasa sakit dan perih terus menyerang tangan dan kaki kirinya. Solar panik namun dia mendengar sebuah suara dari belakangnya.

''Wah wah.. Ternyata kalian berdua selamat dari seranganku.''

Solar menoleh melihat Gaga naz beberapa meter dibelakangnya yang berjalan mendekat membuatnya berdiri siaga didepan Thorn.

''Hmph! Kali ini aku tidak akan meleset.''

Gaga naz sekali lagi mengumpulkan energi ditangan mekaniknya. Solar mendecih kesal dan mengumpulkan cahaya dikedua tangannya.

''T-tunggu Solar! Tidak akan sempat! Cepat menghindar sendiri!''

''Aku juga ingin melindungi kakak!''

''Ugh! Keras kepala..''

Thorn memaksakan dirinya untuk berlutut sambil menahan ringisan kesakitannya.

''Sampai jumpa nak.''

''Laser Pemusnah!''

Serangan laser skala besar kembali menyerang mereka. Solar mengumpulkan energinya sebanyak mungkin. Namun penghalang lain muncul.

Welcome Back, Gempa!Where stories live. Discover now