[Chapter~15]

3.6K 224 47
                                    

::Halilintar vs Ejojo::

Halilintar dan Ejojo saling beradu pedang element masing-masing. Terlihat percikan api saat kedua pedang bergesekan.

''Jadi, putra sulung Athena?''

''Hn.. Putra sulung Hades.''

''Cih! Ternyata kau sangat dingin. Ayolah kita sama-sama seorang kakak. Bagaimana kalau kita mengobrol? Contohnya.. Tentang saudaramu?''

Ejojo menyeringai saat menyadari perubahan raut wajah Halilintar. Tentu saja Halilintar menyadari bahwa yang coba Ejojo singgung adalah Gempa.

''Diam kau.''

Halilintar semakin menekan pedangnya pada pedang Ejojo. Mereka mengeluarkan jurus secara bersamaan.

''Tebasan Halilintar!''

''Tebasan Darah!''

Duar!

Mereka saling melompat mundur menghindari ledakan dari pertemuan 2 jurus tersebut. Halilintar mengatur raut mukanya agar tetap datar walaupun didalam dia sedang marah.

''Jangan sebut saudaraku dengan mulut kotormu.''

Ejojo menyeringai melihat raut datar musuhnya.

''Kenapa sangat marah? Aku hanya bertanya. Kau tau aku hanya punya satu adik tapi dia sangat tidak berguna. Jadi aku kasihan padamu harus mengurus 5 langsung plus 1 yang hilang.''

''Siapa bilang aku butuh rasa kasihanmu?''

''Bola Kilat!''

Halilintar melempar beberapa bola petir. Ejojo pun menghindar dengan cepat dan sesekali melompat.

''Gerakan Kilat!''

Halilintar seketika berpindah ke depan Ejojo dengan kaki terselimuti petir merah.

''Dan jika kau lupa, ibumu lah yang menyebabkan adikku menghilang.''

''Tendangan Halilintar!''

Halilintar menendang Ejojo dengan kuat hingga Ejojo terlempar ke belakang. Setelah berhasil menyeimbangkan tubuhnya agar tidak terjatuh, Ejojo menyeringai dan menjentikkan jarinya.

''Kau akan ku hancurkan.''

Tiba-tiba muncul seluruh anggota pasukan tengkotak, Adudu, Probe dan seorang bocah kecil dibelakang mereka. Halilintar hanya melebarkan matanya sedikit sebelum wajahnya kembali datar.

'Kenapa mereka semua tiba-tiba muncul disini? Tidak mungkin yang lain dikalahkan dengan mudah.'

Halilintar menatap tajam seorang bocah kecil yang berada dalam kumpulan lawannya.

'Dan siapa dia? Anggota Tengkotak? Jangan-jangan dia yang membawa mereka semua kesini.'

Halilintar menatap tajam semua musuh didepannya. Pertarungan disekitarnya tidak dia pedulikan. Posisi Halilintar sekarang cukup dekat dengan pertarungan para orang dewasa.

Kiki ta mulai menembaki Halilintar dengan senjatanya yang dengan mudah dihindari. Probe juga mulai menembaki Halilintar dengan banyak peluru yang juga dihindari dengan mudah. Dan Gaga naz juga mulai melempari Halilintar dengan batu besar yang ada disekelilingnya juga laser dari tangan mekaniknya yang masih dapat dihindari Halilintar dengan mudah sambil sesekali menebas.

Sasha dan Tenma melirik cemas putra sulung mereka yang dikeroyok. Tapi mereka tidak bisa membantu karena Hades dan Pandora yang menghalangi.

Ejojo melesat maju dengan pedang ditangan kanannya yang dia ayunkan pada Halilintar yang masih fokus menghindar.

Welcome Back, Gempa!Where stories live. Discover now