[Chapter~24]

2.6K 188 23
                                    

Blaze memasang kuda-kuda siap menyerang. Sedangkan dibelakangnya ada Ice yang berdiri tenang sambil menatap Borara datar. Borara sendiri hanya menyeringai senang melihat kedua musuhnya itu sambil memanggul palunya dibahu kanannya.

''Jadi Ice, apa rencanamu?''

''Mudah saja. Kakak serang dia dari segala arah tapi harus dengan cepat. Sekali lagi aku akan mencari kelemahannya.''

Ice berkata dengan santai yang malah membuat dahi Blaze berkedut kesal.

''Lagi? Bukannya dari tadi juga sudah mencari kelemahannya? Sekarang kau mau coba lagi?! Dan juga, aku ini bukan kak Hali yang bisa bergerak sangat cepat! Kecepatanku terbatas!''

Ice memutar kedua matanya bosan. Tidak bisakah kakaknya sedikit bersabar?

''Tolong sabar sedikit. Sudah kubilang, jangan banyak protes dan banyak tanya. Aku punya rencana dan kakak ikuti saja intruksiku.''

Blaze berdecak kesal dan mengeluarkan 2 cakram api di kedua tangannya.

''Cih iya iya. Awas saja kalau rencanamu ini berakhir dengan buruk.''

''Tidak akan. Sudah sana, ikuti perintahku.''

Balasan malas Ice justru membuat kekesalan Blaze menjadi bertambah.

''Hish kalau dia bukan adikku, sudah kubakar hidup-hidup dia dari tadi!''

Blaze bergumam sambil melesat maju ke arah Borara yang masih menyeringai.

''Hehh.. Akhirnya kau maju juga. Kalian sudah membuatku menunggu terlalu lama hanya untuk mengatur strategi. Sayangnya strategi apapun tidak akan berguna untukku.''

Borara mengangkat palunya tinggi, siap untuk menghantamkannya pada Blaze yang saat ini menyerangnya.

''Kena kau bocah!''

Boomm! Sett!

Beberapa detik sebelum  palu itu mengenainya, Blaze berhasil menghindar dengan melompat ke arah kanan.

Sett! Sett!

Sebelum mendarat ditanah, Blaze berhasil melemparkan kedua cakramnya ke arah Borara. Cakram itu berputar mengelilingi Borara sebelum dengan cepat menyerang Borara dari segala arah. Borara hanya melirikkan matanya ke arah dua cakram itu.

Trank! Trank! Trank! Trank! Trank!

Borara menangkis semua serangan cakram yang menuju ke arahnya. Setiap cakram yang berhasil ditangkis, cakram tersebut akan kembali menyerang di sisi yang lain. Tapi tetap saja Borara bisa menangkisnya dengan mudah walaupun diserang berkali-kali.

'Kuharap ini cukup.'

Blaze terus berkonsentrasi mengendalikan kedua cakram yang menyerang Borara.

'Hehh.. Tak kusangka kak Blaze pintar juga. Dengan ini dia bisa menyerang dari jauh sekaligus menghemat tenaga. Nah, mari kita lihat pergerakan Borara.'

Ice tersenyum tipis dan terus memperhatikan pergerakan Borara dengan serius.

''Mungkin lebih baik aku tambahkan jumlahnya.''

Blaze kembali menciptakan dua cakram lagi di kedua tangannya yang langsung dia lemparkan ke arah Borara yang masih sibuk menangkis dua cakram pertama.

Borara melirik ke belakang dan langsung berputar dengan sedikit menggesekkan kakinya ke belakang.

Trank! Trank! Trank!

''Cih! Apa kalian sebegitu takutnya menghadapiku secara langsung sehingga kalian menyerang dari jarak jauh? Hahaha! Sudah ku duga putra Pegasus dan Athena memang lemah. Mengecewakan sekali.''

Welcome Back, Gempa!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang