Bab 15

12.2K 1.3K 35
                                    

.

.

Wan Yan Xu dan Zi Liu sangat kaget. Tapi dia menahan amarahnya, dan hanya menatap Su Yi tanpa berkedip. Zi Liu menyibukkan diri dengan membungkuk pada Su Yi, memeriksanya sementara menanyainya, "Apa Jenderal Su merasa baik-baik saja? Apakah Anda memiliki lebih banyak sisa darah di dalam mulut Anda? Hal yang terbaik adalah ludahkan semuanya..."

.

Tanpa diduga, Su Yi mengulurkan tangan untuk menggenggam tangannya erat, tidak menjawab pertanyaannya, mata Su Yi menatapnya dalam, dengan suara gemetar dia menuntut, "Kau... Apa yang kau katakan... Apakah itu benar? Apakah itu kenyataan?"

.

Baik Wan Yan Xu maupun Zi Liu tidak pernah melihat Su Yi seperti ini. Sepanjang menjadi tawanan, dia telah mempertahankan ketenangannya dengan tegas; pencitraan yang dia tunjukkan kepada dunia adalah tenang seperti danau yang beku, tersembunyi begitu jauh di dasar danau, dia memiliki karakter yang pantang menyerah seperti besi.

.

Belum pernah sebelumnya dia terlihat begitu panik dan rentan. Zi Liu mulai meninjau peristiwa yang baru dia lihat ini, dan segera mengerti bahwa percakapannya dengan Rajanya pasti sudah didengar oleh Su Yi.

.

Pria ini adalah seorang pahlawan setia, dan telah mengabdikan hidupnya demi melayani negaranya, berita yang didengarnya pasti sama saja dengan langit yang runtuh dan bumi yang hancur.

.

Hati Zi Liu melunak dan dia tidak dapat untuk berbicara lebih lanjut. Su Yi masih menggenggam tangannya, seolah berpegangan pada jerami terakhir yang bisa menyelamatkannya dari tenggelam di lautan, dan terus bertanya, "Be... benarkah? Ini... benar-benar nyata"

.

Dia melirik Wan Yan Xu memohon pertolongan, tapi yang ditatap menampakkan pandangan yang sekeras besi, seolah-olah, mata itu benar-benar tidak bergeming. Tiba-tiba tangan Wan Yan Xu meraih pergelangan tangan Su Yi, dia merenggut tangannya dari Zi Liu. Lalu, dia mengatakan dengan dingin, "Apakah berita itu benar atau tidak, apa aku harus mengulangnya?"

.

Su Yi menatap menantang ke matanya, seperti serigala yang sedang mempersiapkan diri untuk terlibat dalam pertempuran fana. Akhirnya rasa putus asa perlahan nampak di matanya, dan dia menunduk.

.

Meskipun Su Yi jelas berusaha untuk memaksa mereka agar tidak keluar, suara isak tangis tertahan itu kemudian terdengar. Rasa sukacita Zi Liu yang dia tunjukkan sebelumnya sekarang memberinya rasa sakit hati.

.

Sebuah negara hancur dan orang-orang mereka kelaparan, kemalangan ini benar-benar traumatis. Mudah-mudahan dia bisa bertahan dari keterkejutannya, dan tidak akan mempertimbangkan untuk menghancuran dirinya sendiri. pikir Zi Liu.

.

Wan Yan Xu tiba-tiba menerjang ke depan, dengan tegas didepan wajah Su Yi, dia berteriak, "Apa yang kau tangisi? Seorang raja bodoh? apa yang telah dia lakukan untuk rakyatnya? Dia hanya membawa bencana dan penderitaan bagi orang-orang, bahkan kekalahan di medan perang, itu karenanya bukan? Bahkan keadaanmu saat ini disebabkan olehnya, namun hatimu masih mampu merasakan kesedihan karena dia? Pikirkan dirimu sendiri!"

.

Di samping mereka, Zi Liu hanya bisa menggeleng dengan pelan mendengar kata-kata itu, berpikir untuk dirinya sendiri, Kata-kata ini jelas dimaksudkan menghibur Su Yi yang menangis, tapi kenapa kata itu terdengar berbeda saat diucapkan oleh Rajanya.

[Complete] Tahanan Perang Indonesia Vers.Where stories live. Discover now