Bab 37

10.2K 1.1K 50
                                    

.

.

Banyak pelayan istana dan kasim sudah berlutut ke sisi pintu masuk, siap untuk menyambut pasangan yang baru menikah. Ketika Wan Yan Xu datang ke kamar tidur, aroma lembut dan hangat cendana adalah hal pertama yang menyambut mereka, diikuti oleh dua pelayan istana yang kemudian menyusun tirai.

.

Setelah memasuki ruangan, Wan Yan Xu tersenyum berkata kepada para pelayan, "Kalian bisa pergi, hanya tinggalkan dua di belakang ruang luar untuk melayani teh dan mengurus kebutuhan kami."

.

Setelah berkata demikian, dia berjalan ke tempat tidur besar dan lembut menempatkan orang yang telah berada di gendongannya sejak tadi, yang gemetar tak henti-hentinya, ke atas tempat tidur brokat yang lembut.

.

Su Yi menutup matanya takut, diam-diam mencaci-maki dirinya yang dengan begitu mudah menunjukkan kelemahannya tetapi itu memang kenyataannya, hatinya sudah menjadi malu dan ketakutan.

.

Tinjunya mengepal erat, berusaha sebisa mungkin untuk tidak membiarkan kelopak matanya terbuka yang hanya akan membuatnya melihat wajah Wan Yan Xu. Lalu tiba tiba, benda lunak dan basah hinggap di kelopak matanya membuatnya terkejut seketika, dia membuka matanya kaget dan menyadari bahwa penyebab sensasi itu adalah lidah Wan Yan Xu berputar-putar disana.

.

Wan Yan Xu tertawa dan berkata, "Aku tahu kau pasti akan membukanya."

.

Dia menggenggam jemari Su Yi yag terkepal rapat dan membuka jemarinya satu per satu, membujuk jemari jemari itu untuk bersantai. Dengan suara yang menenangkan, dia berkata, "Su Su jangan takut, meskipun akan terasa sakit untuk pertama kalinya, aku akan bersikap selembut mungkin."

.

Su Yi memalingkan wajahnya dan berseru dengan gegabah, "Apa yang harus kutakutkan? Aku.. aku hanya akan memperlakukannya seperti digigit seekor anjing, satu-satunya hal yang tidak bisa kukatakan dengan pasti adalah apakah anjing sepertimu lebih seperti anjing serigala atau anjing gila."

.

Kata-katanya dimaksudkan untuk meledek Wan Yan Xu, tetapi untuk kekecewaannya, Wan Yan Xu tidak tampak kesal, dia malah tertawa gembira sambil melepas sabuk Su Yi. Membiarkan tangannya sibuk, dia melanjutkan, "Untuk itu, bisakah kau menemukannya sendiri?"

.

Ketika sabuknya telah lepas, jubah merah yang dikenakan Su Yi juga telah lepas dan jatuh ke sisi tubuhnya, memperlihatkan pakaian bawahnya yang terbuat dari sutra putih bersalju dengan kualitas terbaik. Khawatir dan ketakutan, Su Yi memegang tangan Wan Yan Xu yang bertengger di dadanya, mencegahnya mengambil langkah lebih jauh.

.

Wan Yan Xu tersenyum sambil menatap Su Yi dan berkata, "Su Su, malam ini adalah malam pernikahan kita, idealnya kau akan bersedia, tetapi jikapun kau tidak mau, aku tidak peduli. Dalam kedua kasus, malam ini tidak boleh disia-siakan. Jika kau benar-benar merasa takut, aku bisa bertahan untuk malam ini, tapi seberapa lama batasku? Hal ini pasti akan terjadi suatu hari nanti."

.

Saat dia berbicara, tangannya bergerak non-stop. Su Yi masih berusaha untuk mencegahnya melangkah lebih jauh, mereka terus bertempur, hingga jubah Su Yi robek compang camping, memperlihatkan dadanya yang ditutupi dengan kulit halus berwarna gandum yang pucat.

.

Su Yi menggigit bibir bawahnya keras saat perasaan malu membanjiri seluruh tubuhnya. Sayangnya, Wan Yan Xu tampaknya bermaksud meningkatkan kesadaran diri Su Yi. Tangannya berkelana menyelinap ke celana merah menuju pinggul Su Yi, dia berkata dengan nada lembut dalam suaranya, "Su Su, mulai saat ini, kau milikku, seperti aku yang juga hanya milikmu. Kita berdua akan hidup bersama secara harmonis, selama-lamanya, dalam kehidupan ini dan berikutnya, kita tidak akan pernah terpisahkan. Bukankah itu terdengar sangat bagus?"

[Complete] Tahanan Perang Indonesia Vers.Where stories live. Discover now