Bab 28

8.6K 1.2K 97
                                    

.

.

Su Yi, masih diikat, dikurung di kamarnya. Meskipun dia menolak untuk makan, petugas yang membawa makanannya juga tidak mencoba untuk memaksanya. Tiga hari berlalu seperti itu, dan dia merasa semakin pusing seperti melihat bintang bintang yang beterbangan diatas kepalanya sebagai akibat dari rasa laparnya.

.

Dalam hatinya dia berpikir, jika aku bisa terus tinggal di sini tanpa harus peduli tentang hal-hal lain, aku tidak akan keberatan mati kelaparan.

.

Tapi setiap kali dia memikirkan bagaimana mata Wan Yan Xu yang menatapnya dengan segudang emosi kekecewaan, sebelum akhirnya berubah menjadi begitu dingin pada malam naas itu, hatinya mulai berdenyut agak nyeri. Terjepit di antara rasa takut bahwa orang yang tidak bersalah harus membayar harga untuk usaha bunuh dirinya.

.

Pada hari keempat, Zi Liu datang untuk menerapkan lapisan salep diatas luka-lukanya. Su Yi tidak berbicara, dan Zi Liu juga tetap diam. Ketika dia selesai membalut luka-lukanya, dia mulai berdiri, tapi akhirnya memilih untuk duduk lagi.

.

Dia ragu-ragu sebelum tiba-tiba berbicara, "Tuan Muda, tolong maafkan Zi Liu untuk berbicara seperti ini... mengenai penobatan Ratu, Anda harus menyetujui hal itu. Cepat atau lambat, jadi kenapa menempatkan diri Anda dengan semua penderitaan ini?"

.

Su Yi merasa bahwa ada makna tersembunyi di balik kata-kata itu, dan tidak bisa membantu menatapnya penuh rasa ingin tahu, tapi Zi Liu jelas tidak mau mengatakan apa-apa lagi. Su Yi menatapnya kemudian dan tiba-tiba menggeleng.

.

Zi Liu, tentu memahami bahwa pria itu menolak untuk berkompromi dengan ucapannya, menghela nafas berat lalu melangkah pergi, meninggalkan Su Yi untuk memikirkan hal itu di dalam hatinya.

.

Pada saat sore tiba, cuaca telah berubah. Awan gelap menyelimuti langit dan itu sungguh luar biasa untuk musim semi seperti ini, hembusan angin yang kuat mulai bertiup dari utara. Melihat melalui jendela, perasaan Su Yi tiba tiba gelisah karena alasan yang tidak bisa dia jelaskan.

.

Baginya, cuaca itu tampaknya menjadi pertanda hal yang tak menyenangkan akan segera datang. Lalu, pintu terbuka tiba tiba dan beberapa pengawal kekaisaran berjalan masuk. Mereka tidak berbicara saat mereka mendekatinya dan setelah memastikan untuk membawa Su Yi, mereka membawanya ke luar. Sejak segumpal sutra masih merekat di mulut Su Yi, dia jelas tidak dapat mengajukan pertanyaan pada mereka.

.

Ketika mereka telah mencapai alun-alun yang akan digunakan untuk latihan, Su Yi melihat Wan Yan Xu duduk di atas kursi kekaisaran dengan ukiran seekor naga dipunggung kursi itu. Wan Yan Xu tersenyum dingin saat melihat Su Yi dan dengan isyarat tangannya, pelayan istana mendekati Su Yi dan mengambil kain dari mulutnya.

.

Su Yi menahan sakit ketika kain itu dibuka paksa dari mulutnya setelah melekat selama tiga hari, dia merasa nyeri akut di pipinya sementara gigi dan lidahnya terasa kelu. Untuk saat ini, dia tidak dapat menutup mulutnya.

.

Dia lalu melihat bahwa pelayan istana telah mengambil sepasang kawat gigi yang digunakan dalam bidang medis dan dipasang di atas giginya. Sambil tersenyum, pelayan itu berkata, "Yang Mulia Raja mengatakan, sebentar lagi akan ada sebuah pertunjukan singkat, dan dia takut bahwa Anda tidak akan dapat menahan diri dari menggigit lidah Anda."

[Complete] Tahanan Perang Indonesia Vers.Where stories live. Discover now