12!

4.4K 348 6
                                    


"When I Look At You"

***

       Senyuman seakan tidak bosan bertengger di bibir Cakra. Sejak satu jam lalu, bahkan sejak pulang sekolah. Sebab hari ini, dia dan Dira pergi bersama. Ke Lippo Mall Kemang. Berniat untuk menonton film. Berhubung sekarang malam minggu. Pasti suasananya akan lebih manis, batin laki-laki itu berasumsi.

"Mau mesen lagi nggak, Yang?" tanya Cakra ketika melihat piring steak Dira sudah kosong.

Dira menggeleng. "Aku kenyang," sahutnya seraya membersikan bibir dengan tisu.

"Kamu kenyang juga nggak gendut-gendut, Dir." Cakra tertawa melihat Dira yang berubah cemberut. Imut sekali. Hingga menarik minatnya untuk mencubit sebelah pipi kekasihnya itu.

"Sakit, Jelek!"

"Tapi, masih gantengan aku sama Eljuna."

Mendengar nada manja Cakra, tawaan pun diambil alih Dira. Membuat matanya menghilang di balik kelopak. Cakra diam-diam menikmati momen itu. Dengan perasaan bahagia.

"Iya, jelas gantengan kamulah. Kamu 'kan yang nomer satu."

"Yakin?"

Dira terkekeh, menjauhkan wajah Cakra yang mendekat padanya untuk meledek. "Yakin. Lagian El cuma partner OSIS aku, Cak. Kamu nggak curiga lagi sama aku, 'kan?"

"Sedikit," jawab cepat Cakra, kemudian menambahkan, "soalnya kamu masih suka nyuekkin chat atau telepon aku. Bikin khawatir aja."

"Aku sibuk. Maaf, ya."

Sibuk. Padahal Cakra berharap ada alasan lain selain itu. Tapi, mau bagaimana lagi. Cakra tidak mau menuntut jawaban lain kalau memang itu kebenarannya. Meski masih ada sedikit rasa mengganjal, Cakra akan tetap mempercayai Dira.

Laki-laki itu lantas tersenyum lembut, selembut usapannya di kepala gadis bersurai gelombang bernama Diraya Angelina.

"Aku berusaha buat ngerti, kok," jawab Cakra perngertian.

Dira tersenyum senang, lalu meminum jus strawberrynya dengan sikap ceria.

"Cakra, kamu mau mastiin satu hal nggak? Buat aku."

Cakra bertopang dagu, memandang Dira penasaran. "Apa, tuh?"

Sebelum menjawab, Dira menumpukkan tangan di atas tangan Cakra. Tersenyum hangat. "Apa pun yang terjadi. Tolong tetep di samping aku, ya?"

Cakra tersenyum penuh sayang, tidak menyahut, namun hatinya meneguhkan kata-kata Dira. Lagipula dia memang tidak ada niatan untuk pergi.

***

"Ah ... ini gue mau diapain lagi, sih?!"

        Sudah dua jam, Alana tidak berhenti mencak-mencak pada Intan. karna lancang merubah penampilannya. Rambutnya dipotong, Alana juga dibelikan baju baru yang jujur sangat tidak Alana suka karna Intan kebanyakan membeli dress. Dan Alana tidak suka itu. Ditambah sekarang, Intan membawanya ke toko alat make up. Sungguh hari yang menjengkelkan!

Favorably (Complete)Where stories live. Discover now