07

9.6K 621 32
                                    

Apa yang harus kulakukan?

Kenapa kau ada di sini lagi?

Lama sekali aku berusaha menghilangkan ingatan ini.

Dan dengan ringannya kau kembali hadir di depan mataku.

Aku tau, aku tahu kau berusaha sekuat mungkin meyakinkanku bahwa aku tak sendirian di dunia ini....

Namun, gadis bodohmu ini telah ditutupi oleh ambisi untuk membalas dendam.

Aku juga tahu jika aku salah memilih meninggalkanmu.

Oh Tuhan... Bolehkah diriku yang hina ini mendapatkan kembali cahaya-Mu untuk kedua kalinya?

Jika kau memperbolehkannya... Maka aku bersenang hati mendapatkannya dengan bersyukur pada-Mu....

Aku berterima kasih padamu karena kau mengizinkanku mengambil cahaya yang telah kubuang dulu....

Beribu pertanyaan bermunculan di dalam kepala batu ini. Namun, hanya ada sebuah kesimpulan yang kudapatkan.

Semua pertanyaan akan dirimu telah kugabung menjadi satu :

Kenapa harus dirimu ne,

Sasuke-kun?

'~~'

Kenapa kau berada di sini lagi?

Apa kau tak tahu betapa menderitanya diriku untuk mengenyahkan ingatan masa laluku?

Asal kau tahu, kakak....

Usahaku ini bagaikan manusia yang menggenggam bara api.

Apa kau tahu betapa panas dan sakitnya hal itu?

Tidak, kau tidak pernah merasakannya.

Itu yang membuatku iri padamu. Aku merasa jika semua kesialan ini diberikan Tuhan hanya untukku.

Namun aku sadar....

Bahwa penderitaan ini membawaku bertemu dengan orang-orang yang menyayangiku dengan tulus....

Lalu, dengan dirimu yang tiba-tiba hadir dalam kehidupan baruku ini....

Membuatku bertanya,

Apa yang ingin kau lakukan, Neji-niisan?

*FLASHBACK ON*

   "Lepaskan aku Neji-san!" seru Hinata meronta-ronta.

   "Diamlah!" seru Neji kasar.

Neji terus menggeret Hinata ke belakang sekolah dan melepaskan genggaman tangannya.

   "Apa yang kau inginkan, hah?! Apa kau masih belum puas setelah diriku diusir dari klan?! Apa kau masih belum puas untuk membalaskan dendammu padaku?!" bentak Hinata kasar.

   "Dengarkan aku dulu, Hina-"

   "Penjelasan apa lagi?! Aku muak jika apapun itu yang berhubungan dengan klan! Berhenti menyalahkanku! Aku tak membunuh ayah atau ibumu! Pak tua brengsek itu yang membunuh orangtuamu, bahkan ibuku sendiri!" seru Hinata kemudian menangis.

Neji yang melihat Hinata menangis pun meraih bahu Hinata dan memeluknya. Hinata berusaha memberontak, namun tenaga Neji jauh lebih kuat dari Hinata.

   "Maafkan aku, Hinata. Aku memang bodoh karena selalu menyalahkanmu dulu. Kau benar, seharusnya aku menyalahkan pak tua brengsek itu," ujar Neji menyesal.

Hinata mendongak menatap tak percaya Neji. Neji kemudian tersenyum.

   "Dia yang membuat ayahku mati karena tertusuk pedang. Dia yang membuat ibuku mati karena rela mempertahankan ayahmu sebagai pemimpin Klan Hyuuga," jelas Neji lirih.

Our Beautiful Destiny | sasusaku ✔️Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ