28

5.2K 393 52
                                    

Suasana laboratorium terlihat hening. Sakura bersama Sasuke. Sasuke terlihat menenangkan Sakura. Tenten, Neji, Temari, dan Shikamaru sedang berbicara dan sedikit bercanda tawa.

Ino tertawa terus-menerus karena kepolosan Sai yang sedikit menyebalkan. Matsuri terlihat termenung di sudut ruangan. Ia menatap lantai dengan ekspresi tak terbaca.

Matsuri masih mengingat semua perkataan Toneri. Dia sangat kehilangan kakaknya. Ia menyeruput minumannya yang sudah habis.

PUKK

   "Melamun tidak baik untukmu. Minumlah." Matsuri merasakan sensasi dingin dari minuman yang menempel pada pipinya. Ia mendongak dan terlihat Gaara menatapnya dengan pandangan datar.

   "Gaara...," gumam Matsuri.

Gaara duduk di sebelah Matsuri. Matsuri mengambil minuman dari tangan Gaara dan meminumnya. Gaara menatap Matsuri dengan pandangan yang aneh.

Matsuri menutup tutup minuman itu dan merasa Gaara sedang menatapnya.

   "Ada apa?" tanya Matsuri bingung.

Gaara menatap datar Matsuri seraya mengangkat sebuah botol minuman di tangannya yang satunya.

   "Minuman yang kau minum adalah milikku. Seharusnya kau meneliti minuman itu dulu sebelum meminumnya, dasar ceroboh!" seru Gaara datar.

Muka Matsuri memerah. Berarti, dia baru saja melakukan hal yang tabu baginya.

   "Maaf...,"  gumam Matsuri pelan dan menunduk.

   "Tidak masalah," balas Gaara seraya mengambil kembali minuman yang diambil Matsuri tadi.

Gaara sangat kehausan. Ia meminum minuman itu dan membuat Matsuri semakin malu. Matsuri mengambil minuman yang masih utuh dan meminumnya.

Gaara meraih tubuh Matsuri dan memangkunya. Matsuri meringkuk di dalam pelukan Gaara.

    "Sudah baikan?" tanya Gaara.

    "..."

Gaara mengelus kepala Matsuri. Matsuri merasa sangat nyaman. Gaara berkata, "Kau bisa beristirahat dulu dan tak perlu ikut dalam peperangan."

    "Tidak. Aku harus berperang. Kita bisa kalah telak jika aku tak ikut andil!" bantah Matsuri seraya mendongak menatap Gaara.

    "Kalau begitu jangan terpuruk.... Aku juga sakit...," kata Gaara.

Matsuri membelalakkan mata lebar. Gaara menatap Sakura yang masih syok.

   "Pergilah menuju Sakura dan Sasuke. Sakura terlihat merasa bersalah," kata Gaara.

Matsuri berkata, "Dia tidak sengaja dan ini sudah takdir. Mengapa ia masih merasa bersalah?"

   "Daripada kau kebingungan tidak jelas seperti ini, pergilah ke sana dan hibur dia," kata Gaara.

   "Kalau begitu, ayo ke sana!" seru Matsuri seraya menarik tangan Gaara.

   "Tunggu!" seru Gaara. Ia menggendong Matsuri. Ia takut Matsuri limbung lagi.

Matsuri panik karena Sakura terlihat masih syok. Namun di sisi lain, ada seseorang yang tersenyum tipis melihat seorang gadis dan membatin,

'Kau sudah dewasa, Matsuri!'

---

Matsuri memeluk Sakura. Sakura terkejut begitu juga Sasuke. Sasuke menghindar dan berdiri di sebelah Gaara. Mereka berdua membiarkan Sakura dan Matsuri berbincang empat mata.

Our Beautiful Destiny | sasusaku ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang