29

5.6K 407 100
                                    

Senyumannya membuatku merasakan kebahagiaan dan rasa sakit tak terbayangkan di saat yang bersamaan.

OoO

Sakura dan Matsuri tiba di Tokyo utara. Mereka melihat banyak sekali penjaga di sekitar gedung di hadapan mereka. Mereka bersembunyi di balik sebuah rumah tua yang tak jauh dari sana.

   "Apa kau sudah menghubungi yang lain?" tanya Matsuri kepada Sakura.

   "Kau tak perlu tahu. Yang jelas, kita harus memenangkan peperangan ini!" seru Sakura.

Matsuri menghela napas. Sakura memang keras kepala.

'Kalau dia jadi Uchiha, pasti sangat mengagumkan,' batin Matsuri.

Matsuri bertanya lagi, "Apa yang harus kita lakukan sekarang?"

Sakura berkata, "Buka tas kecilmu dan ambil granat asap. Kita buat mereka kebingungan dan tebas mereka."

Matsuri mengangguk dan membuka tasnya. Ia mengambil sebuah granat asap berukuran kecil dan mengaktifkannya.

Granat asap itu berbentuk persis seperti batu. Matsuri menyelinap ke pohon terdekat dan menggelindingkan granat itu.

Persis seperti yang mereka duga. Semua pengawal itu tak memperdulikan batu yang menggelinding tadi.

   "Dasar bodoh!"

PIIP PIIP PIIP

Seluruh penjaga itu panik. Mereka mencari asal bunyi tersebut dan-

BUSHH

Asap kelabu pekat mengelilingi mereka. Terdengar suara tebasan di sekitar mereka. Mereka semua berjaga-jaga dan kebingungan.

Perlahan-lahan, satu-persatu penjaga tewas.

SRING

SRINGG

CRASHH

   "Lain kali kalau ada benda sekecil apapun bergerak tanpa ada yang menggerakkannya, berarti itu pertanda dari musuhmu, bodoh!" seru Matsuri dan mencolok mata salah satu penjaga.

   "ARGHHH!!"

   "Good bye...,"

CRASHH

Kapak besar itu ia dorong ke dalam mata hingga menembus otak dan tewas.

CRASHH

   "Siapa kalian?! Dasar pengecut!" seru penjaga yang terlihat ahli akan pengawasan.

Hanya penjaga itu yang tersisa. Asap mulai menipis. Terlihat seorang gadis maju perlahan ke penjaga itu. Penjaga itu menyiapkan pedangnya dan menghunuskannya dengan sombong dan angkuh.

   "Kalian pasti mati tak lama lagi! Aku akan membunuh kalian!" serunya.

CRASHH

   "ARGHHH!! TANGANKU!!"

   "Kematian pasti datang pada setiap makhluk hidup. Akan tetapi, tak ada yang berhak menentukan kematian selain Tuhan Yang Maha Kuasa, bedebah!" seru Sakura.

Kedua tangan penjaga itu dipotong oleh katana milik Sakura. Penjaga itu berteriak tertahan karena sakit yang luar biasa.

   "Heh? Kau ingin menyiksanya? Suatu hal langka yang kau buat membuatku takjub, Sakura-chan...," kata Matsuri yang baru datang.

   "Aku tak haus siksaan sepertimu, Matsuri. Cepat selesaikan ini dan pergi,"

   "Halah! Dasar tsundere!" balas Matsuri.

Our Beautiful Destiny | sasusaku ✔️जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें