17

6.8K 483 89
                                    

Percuma mengandai-andai,

.

Semua sudah terjadi kan?

.

Sahabatku, temanku, cahayaku....

.
Maafkan aku,

.

Aku tak bermaksud membunuhmu,

OoO

Pukul 7 malam telah tiba. Mansion terlihat sangat sepi. Tsunade, Jiraiya, Kurenai, Asuma, Shizune, Kakashi, Anko, Shisui, Guren, dan Utakata berada di ruang bawah tanah.

Naruto, Hinata, Tenten, Neji, Shikamaru, dan Temari tengah menatap takut pintu masuk ruang bawah tanah. Ino menangis, sementara Sai berusaha menenangkan Ino.

   "Shh tenanglah... Sakura-chan pasti mengampuni kita," kata Sai.

   "Mengapa kau begitu yakin?! Hiks... Sakura bahkan membunuh Hotaru hari itu tanpa belas kasihan! Dan kau berkata jika Sakura akan memaafkan kita?! That's impossible!" seru Ino.

Semua yang ada di sana tak bisa berkutik. Suasana sangat tegang. Neji dan Tenten berada di kursi roda. Hinata menatap Ino kasihan, sementara Temari menatap datar Ino.

KRIET

Napas semua orang yang ada di ruangan langsung tercekat. Terlihat  gadis berambut soft pink dan pemuda berambut emo dark blue menatap datar semua orang yang mereka lihat. Sakura tak perlu bantuan Sasuke lagi jika berjalan.

   "Ara~ Cepat sekali kalian tiba di sini. Apa seseru itu melihat ajal menjemput teman kalian?" tanyanya dingin.

Sasuke terdiam. Ia memilih duduk di tangga ruang bawah tanah dan melihat drama di hadapannya. Mumpung gratis eh?

   "Minggir!" seru Sakura.

Semua orang membentuk lingkaran dan di tengahnya terlihat Ino dan Sai. Kurenai menangis melihat anaknya akan mati. Sasuke menatap datar Sai. Ya, walaupun Sai sahabatnya, ia tak berniat untuk ikut campur drama di hadapannya.

   "Apa hiks kau ingin membunuhku?" tanya Ino menatap Sakura.

Sakura menatap datar Ino. Ia berdiri di hadapan dua orang yang berani menentang dirinya. Sakura berjongkok lalu memegang dagu Ino.

   "Jika tidak membunuhmu, lalu apalagi yang harus kulakukan?" tanyanya dingin.

Sakura melepas dagu Ino dan kembali bangkit. Ia menatap Sai dan mengeluarkan sebilah pedang. Ia mengangkat dagu Sai menggunakan ujung pedangnya.

   "Kau tahu? Aku sangat membenci keluargamu. Setelah bertahun-tahun aku mengumpulkan informasi, ternyata orang yang selama ini kubenci berada di hadapanku," kata Sakura.

   "Apa maksudmu?" tanya Sai menatap tajam Sakura.

Sakura menyeringai dan menusuk dagu Sai sedikit.

Our Beautiful Destiny | sasusaku ✔️Where stories live. Discover now