30

5.7K 415 145
                                    

Malam hari pun tiba. Semua orang berkumpul di mansion untuk menikmati makan malam dan ritual gugurnya partner.

Makan malam yang biasanya ramai dan penuh keributan antara Sakura-Matsuri lalu berakhir Sasuke-Gaara yang melerai mereka, Ino-Naruto-Temari, Hinata yang sibuk bermain game, Toneri yang menjahili Sakura atau Matsuri, dan Tsunade yang selalu menceramahi mereka kini terasa sepi.

Tak ada lagi keributan. Semua orang masih sedih. Naruto terdiam, Ino terisak, Temari menenangkan Ino, dan Hinata tak bermain game sama sekali.

Tenten menggenggam erat sendok dan garpu yang ia pegang, Neji, Sai, Shikamaru, dan Sasuke menghela napas bersamaan karena mereka juga merasa kehilangan walaupun tak sebanding dengan semua anggota Anbu.

Sakura menatap kosong makanan di depannya. Dua orang yang sangat berarti bagi dirinya telah pergi meninggalkannya untuk selamanya.

Tak ada lagi yang mengajaknya beradu senjata, tak ada lagi yang memberinya motivasi, dan tak ada lagi yang memberinya nasihat.

Semua terasa sepi. Kepergian Toneri dan Matsuri menjadi pukulan telak sendiri bagi Anbu. Dua anggota terpenting Anbu pergi untuk selamanya.

Tsunade dan Jiraiya yang merasakan suasana ini bingung hendak melakukan apa. Mereka juga merasa kehilangan, tetapi mereka juga tak ingin anak-anak mereka terjebak dalam kesedihan ini.

   "Ekhem semuanya.... Toneri dan Matsuri mungkin telah pergi meninggalkan kita. Tetapi ketahuilah... Mereka masih ada di hati dan pikiran kita,"

   "Mereka tak akan pergi meninggalkan hati dan pikiran kita. Kalian tak perlu bersedih sampai berlanjut seperti ini. Biarkan mereka berdua tenang di alam sana. Aku yakin mereka juga sedih melihat kalian sedih," kata Jiraiya.

Seluruh anggota Anbu terdiam. Yang dikatakan Jiraiya memang benar. Akan tetapi, luka di hati mereka tetap menganga. Tak ada yang bisa menggantikan mereka berdua.

   "Tak ada yang gugur lagi di antara kita... Kita pasti saling menjaga satu sama lain," kata Tsunade.

Seketika seluruh anggota Anbu mendongakkan kepala mereka. Ya, menjaga satu sama lain adalah hal terhebat sekaligus tersulit yang harus mereka lakukan.

Tak lama kemudian, terlihat seorang pemuda yang menjadi anggota FBI dan seorang anggota biro kepolisian berlari memasuki ruang makan.

Mereka terlihat panik dan terkejut. Jiraiya bertanya kepada mereka.

   "Ada apa? Apa yang membuat kalian panik?" tanya Jiraiya.

Kedua orang itu terlihat kelelahan karena berlari. Mereka berkata,

   "Gaara-sama!" seru orang yang menjadi anggota FBI.

   "Ada apa dengan Gaara?" tanya Sasuke langsung berdiri.

   "Gaara-sama meninggal!" seru anggota biro kepolisian.

BRAKK

Semua orang yang ada di sana menggebrak meja dan berdiri. Sasuke langsung menarik kerah mereka berdua.

   "Jangan bercanda! Gaara tak memiliki luka serius apapun! Jika kalian bercanda, aku akan membunuh kalian!" bentak Sasuke.

Kakashi berusaha menenangkan Sasuke. Sasuke melepas paksa kerah mereka berdua.

   "Apa maksudmu? Adikku pasti baik-baik saja!" seru Temari yang terlihat panik juga.

   "Kami tidak berbohong! Kami berkeliling dan berziarah ke makam mendiang Nona Matsuri dan mendiang Tuan Toneri. Kami melihat seseorang tergeletak dan itu adalah Gaara-sama! Kami memeriksanya dan tak ada luka apapun!" seru seseorang dari FBI itu.

Our Beautiful Destiny | sasusaku ✔️Where stories live. Discover now