~Our Beautiful Destiny~

8.5K 512 180
                                    

*6 tahun kemudian*

Terlihat seorang pemuda berambut hitam klimis, kulit putih, dan mata onyx tengah menyusuri sebuah lorong gedung entertainment.

Pemuda itu memasuki sebuah ruangan dimana terlihat seorang gadis berambut pirang kusam berkucir dua duduk memandang kaca.

   "Sudah kuduga kau berada di sini," kata pemuda itu.

Gadis itu memutar kursinya sehingga menghadap pria yang seenak jidatnya masuk ke dalam ruangannya.

   "Kau tetap sama seperti dulu, dasar tidak sopan!" tegur gadis itu.

Pria itu memutar mata dan berkata, "Dimana dia?" tanyanya to the point.

   "Dia masih ada di studio pemotretan. Kau bisa menyusulnya seperti biasa," kata gadis itu.

Pria itu tersenyum tipis dan keluar dari ruangan. Sebelum keluar, ia mengucapkan terima kasih pada sang gadis.

   "Thanks ya, Temari-chan!" katanya lalu pergi.

Gadis itu menggelengkan kepala seraya tersenyum. "Dasar... Aku yakin Sai mendapat sebuah jitakan dan mengeluh pada si pirang rubah ketika mereka bertemu nanti," kata Temari.

Temari melihat sebuah pigura dan mengelus kacanya. "Apa kau juga bahagia di sana?" tanya Temari entah pada siapa.

---

Terlihat seorang model tengah berpose dengan elegannya dan terlihat seorang gadis yang tak kalah anggun dan cantik.

   "Kau tepat waktu, Sai!" seru gadis yang bukan model.

Lelaki itu menyeringai dan memberikan tepukan tos pada gadis itu.

   "Neji adalah orang yang sangat disiplin. Dia selalu memarahiku apabila aku telat sedetik saja," keluh Sai.

Gadis itu tertawa pelan. Dia membalas tepukan tos Sai dan menepuk pundak Sai.

   "Yang sabar ya, kawan!" serunya.

   "Aku terlalu sabar untuk menghadapi Neji, Tenten-chan," balas Sai cemberut.

Tenten tertawa. Terlihat model tadi mendekati mereka berdua dan membawa segelas lemon tea.

   "Hei hei apa yang kalian bicarakan? Terlihat asyik sekali," katanya.

   "Hei!" sapa Sai pada gadis itu.

   "Sai-kun!" kata model itu.

Mereka berdua berpelukan dan Sai merebut lemon tea itu. Sang model bergeleng ria dan bertanya pada managernya.

   "Apa yang membuatnya terlihat kesal, Tenten-chan?" tanya model itu.

   "Hahahaha... Dia mengeluh karena Neji senang sekali memarahinya apabila dia telat," jawab Tenten.

   "Pftt... Neji memang tipe terlalu disiplin. Aku heran, bagaimana mungkin kau betah menjalin hubungan dengannya, Ten-chan?" ejek model itu.

Tenten tertawa dan berkata, "Sialan kau, Ino. Hahahaha...."

Mereka bertiga tertawa bersama. Tak lama kemudian, Temari datang dan membawa beberapa dokumen.

   "Hei Sai! Dokumenmu ketinggalan di ruanganku. Aku rasa si husky spesial akan marah besar apabila kau menghilangkannya," kata Temari.

Sai menepuk jidatnya dan mengambil dokumen itu dari Temari.

   "Thanks," kata Sai.

Our Beautiful Destiny | sasusaku ✔️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora