09

8.8K 578 22
                                    

*Pukul 24.00*

TOKK TOKK

Terdengar suara seseorang mengetuk pintu. Kebetulan kamar Shizune yang dekat dengan pintu utama, bangun dan membukanya.

   "Sia... pa??" tanya Shizune kemudian ternganga melihat seseorang berdiri di hadapannya.

   "Hai mama!" seru orang itu.

Shizune melompat dan langsung memeluk orang itu. Orang itu membalas pelukan Shizune tak kalah eratnya.

   "Kau kembali, Cookie-chan!" seru Shizune dan membiarkan masuk orang tadi.

*Keesokan harinya*

Ino berlari menuju kamar untuk membangunkan Sakura dkk.

CKLEK

   "Sakura-forehead, Hinata-chan, Temari-chan! Queen ingin kita berkumpul sekarang!" teriak Ino.

   "Mmm... Bilang saja masih ngantuk," gumam Temari.

   "Tahu ah, pengacau!" igau Sakura.

CTAKK

Muncul perempatan di dahi Ino. Ino menggeram.

   "CEPAT BANGUN, BAKAYAROU!!" teriak Ino.

GUBRAKK

   "Ittai!!" teriak Hinata dan Temari karena jatuh dari kasur akibat teriakan Ino.

   "Sakitt...," kata Temari seraya mengelus pantat dan punggungnya.

   "Mm...," igau Sakura.

Ino menyeringai kejam. Temari dan Hinata segera berlari ke kamar mandi karena tak ingin terkena amukan Sakura nanti.

Ino berjalan menuju Sakura dan naik ke kasur. Ia menendang Sakura hingga terjatuh dan berlari keluar kamar.

GUBRAK

   "Sialan!" teriak Sakura dari bawah kasur.

   "Ino-chan!!" sahut Temari dan Hinata dari kamar mandi.

Sakura menggeram. Tangannya mengepal dan matanya menyipit.

   "BAKA INO-PIIIG!!!"

---

TAPP TAPP TAPP

   "Hah... Hah...Hah...," sengal Ino.

   "BAKA INO-PIIG!!!"

   "Kenapa Cherry teriak-teriak?" tanya Tsunade.

   "Gomenasai, haha ue... Aku mendorongnya jatuh ke bawah agar bisa bangun," kata Ino dengan watadosnya.

   "Kau dorong?" ulang Tsunade seraya menaikkan alis bingung.

   "Oh ayolah... Forehead tak akan bangun jika dia dibangunkan secara normal," kata Ino frustasi.

   "Kau benar juga," timpal Tsunade.

   "Ada apa ini? Kenapa Saku-chan teriak-teriak pagi hari?" tanya Shizune dan di belakangnya ada Anko, Kurenai dan Guren.

Ino menceritakan ulang alasannya. Anko dan Shizune tertawa. Ino melihat gadis berambut coklat dengan tatapan mengintimidasi. Gadis itu merasa diperhatikan Ino pun balas menatap Ino ramah.

   "Ohayou, Barbie-chan!" sapa gadis itu.

Ino terkerjut. Ia mengubah tatapan mengintimidasinya menjadi tatapan tajam. Gadis berambut coklat itu menatap masam Ino.

Our Beautiful Destiny | sasusaku ✔️Where stories live. Discover now