31

6.3K 412 108
                                    

Mereka melakukan kegiatan seperti biasa tanpa ada kendala apapun. Sakura yang memang cuek dan dingin sekarang sedikit hangat. Ya, hanya sedikit.

Sasuke yang dasarnya lahir dari keluarga Uchiha memang dingin dan cuek. Semua itu tak bisa diganggu gugat.

Saat ini kelas sepi karena sekolah telah usai tiga puluh menit yang lalu. Hanya ada Sakura dkk dan Sasuke dkk di kelas karena Sakura, Tenten, Sasuke, Naruto, dan Neji mengikuti ekskul basket, sementara Ino dan Hinata ikut ekskul ikebana dan Sai melukis.

Shikamaru tak ikut ekskul apapun, sementara Temari berada di mansion untuk mengelola beberapa berkas karena dianggap paling tua di antara Sakura dkk.

Sakura dan Tenten sedang duel dengan Sasuke dan Neji. Sakura yang notabene sangat ahli dalam semua hal berkaitan dengan strategi bingung karena tak bisa menembus pertahanan Sasuke dan Neji.

Saat ini alur pertandingan masih dipegang oleh Sasuke dan Neji. Skor sementara ini 30-10. Permainan hanya dua puluh menit. Pelatih mereka dan anggota ekskul yang lain melihat pertandingan singkat ini dengan serius.

Sakura dan Tenten adalah pemain pro yang sangat sulit dilawan. Sekarang mereka hampir dikalahkan oleh dua murid baru yang pindah beberapa bulan lalu.

Sasuke menyeringai dan mendribble bola itu menuju ring lawannya dengan mudah. Tenten yang bertugas menjaga ring melakukan kuda-kuda untuk merebut bola.

Tenten menatap sengit Sasuke. Sasuke semakin dekat dengan Tenten dan tangan Tenten terbuka lebar untuk menahan gerakan Sasuke.

Sasuke terkunci di dalam pertahanan Neji. Tenten tersenyum tipis.

   "Kau payah dalam pertahanan one-on-one, Sasuke...," kata Tenten.

Sasuke menyeringai. Ia berkata, "Kau salah. Defenseku jauh lebih kuat dari ekspetasimu. Lebih baik aku menggunakan otak untuk menipumu."

   "A-apa?"

   "Tenten!"

Tenten tersadar setelah mendengar teriakan Sakura. Sasuke tidak ada di depannya dan saat ia menoleh ke belakang, Sasuke telah melakulan lay up shoot.

   "Sial!" umpat Tenten.

Sakura menghampiri Tenten dan menepuk pundaknya.

   "Tenanglah. Kalah berkali-kali tak akan menjadi masalah apabila waktu permainan masih berlangsung dan semangat untuk menang masih ada di hatimu,"

Tenten menganggukkan kepala dan menyeringai ke arah Sakura. Sasuke dan Neji tengah bersedekap dan menatap remeh Sakura dan Tenten.

   "Lihatlah tatapan mereka... Setelah ini, akan aku hancurkan tatapan itu!" seru Sakura dengan seringai lebar.

   "Aku tahu strategi mereka. Jika kita ingin menang, kita harus menjaga Sasuke agar Neji tak bisa melakukan jump shoot dengan mudah dan menjaga Neji agar Sasuke tak bisa mendapat lemparan akurat Neji dan tak melakukan lay up dengan mulus," jelas Sakura.

   "Kalau begitu, apabila bola dipegang oleh Sasuke, maka kita harus menjaga dirinya begitu pun sebaliknya?" tanya Tenten.

Sakura mengangguk. Tenten mengerti dan menjilat bibir bawahnya. Sakura menatap tajam Sasuke dan Neji.

Neji yang melihat tatapan itu sedikit bergidik. Oh ayolah, ini hanyalah permainan dan mereka berdua telah berubah wujud menjadi psikopat.

   "Hei Sasuke!"

   "Hn?" gumam Sasuke.

   "Aku rasa mereka merencanakan sesuatu untuk mengalahkan kita," kata Neji.

Our Beautiful Destiny | sasusaku ✔️Where stories live. Discover now