16

7.7K 490 122
                                    

Hinata memandang sedih dua orang yang berada di kasur. Neji dan Tenten masih dirawat di rumah sakit untuk pemulihan beberapa tulang mereka yang patah.

   "Hahh sudah lama aku tak bersekolah. Bagaimana ya keadaannya sekarang?" ujar Tenten.

Hinata menatap Tenten. "Aku juga ingin bersekolah. Akan tetapi, kurang sebulan lagi status kita menjadi siswa pertukaran pelajar berakhir," kata Hinata.

   "Memang kenapa jika kurang sebulan? Semakin cepat semakin baik kan masuk sekolah," kata Tenten.

   "Ya. Tapi lukamu dan Neji-niisan masih belum 100% sembuh. Apa kau yakin dengan waktu sebulan kau bisa sembuh total?" tanya Hinata.

   "Tentu saja! Aku bahkan tak sabar melanjutkan misi lagi! Misi kemarin memang menegangkan. Tetapi menakjubkan tau!" seru Tenten.

Hinata menatap Tenten lalu menggelengkan kepala. Neji yang berada di kasur sebelah Tenten berkata,

   "Sai dan Ino-san mungkin sudah bisa dikatakan sembuh total. Tetapi bagaimana dengan Sakura?" tanya Neji.

Naruto yang berada di sana berkata,
"Sasuke-teme pasti bisa membuat Sakura-chan tersenyum senang! Sakura-chan sudah terlihat baik sejauh ini. Ya, walaupun masih di rumah sakit sih."

   "Tapi ada yang aneh...," kata Neji tiba-tiba.

Sontak perkataan Neji membuat Hinata, Tenten, dan Naruto bingung. Hinata bertanya pada Neji.

   "Apa yang aneh? Semua baik-baik saja sejauh ini," kata Hinata.

Neji terdiam. Ia menggelengkan kepala pelan-pelan dan menatap Naruto.

   "Apa kalian tak berpikir? Saat misi, orang berambut merah yang dikenal dengan nama Sasori itu terlihat begitu akrab dengan Sakura. Apa kalian yakin tak ada hubungan apapun antara Sakura dan Sasori?" tanya Neji.

Ruangan menjadi hening. Hinata berpikir keras tentang itu. Naruto menatap Neji.

   "Kau benar juga-ttebayo! Kita bisa mengetahuinya jika Sakura-chan menceritakannya sendiri," kata Naruto.

   "Apa Hinata-chan tahu siapa orang itu? Hinata kan sudah kenal lama dengan Sakura, mungkin Sakura pernah menceritakan sesuatu padamu dan lainnya," tanya Tenten.

Hinata menggeleng. Ia menatap satu-persatu orang yang ada di kamar rumah sakit itu.

   "Tidak. Sakura-chan tak pernah menceritakan apapun. Sakura-chan adalah pribadi yang sering memendam semua sendiri. Mungkin Ino-chan yang tahu. Ino-chanlah yang paling dekat dengan Sakura-chan," kata Hinata.

Semuanya mengangguk. Mereka bercanda ria dan membuang pertanyaan untuk Sakura nanti.

---

   "Kau tak makan?"

Sakura menengadahkan kepala. Ia melihat Sasuke membawa makanan di tangannya. Sakura menggelengkan kepala. Ia kembali melihat langit.

Sakura yang sekarang berada di taman rumah sakit. Dua hari lagi Sakura bisa dikatakan sembuh total karena lukanya cepat pulih bahkan di bagian lehernya. Sasuke memakan makanan itu dan berkata,

   "Sudah baikan? Kau terlihat lebih bersemangat beberapa hari ini,"

Sakura menoleh. Ia kembali menatap Sasuke yang berada di sampingnya. Sakura tersenyum dan berkata,

   "Mungkin karena dua hari lagi aku pulang. Itu saja," kata Sakura.

   "Aku tak yakin. Ceritakan!" seru Sasuke.

Our Beautiful Destiny | sasusaku ✔️Where stories live. Discover now