08

10.4K 597 52
                                    

   "Siapkan perlengkapannya!" seru gadis bermata emerald.

   "Hinata, ambil beberapa softgun untuk jaga-jaga!" perintah gadis bermata aquamarine.

   "Ambil katananya!" perintah gadis bermata dark green.

   "Katana hanya untukku!" seru gadis bermata emerald datar.

   "Yare-yare aku memakai tantoo saja," kata gadis bermata dark green mengalah.

   "Dimana lokasinya?" tanya gadis bermata amethyst yang mengetik sesuatu di laptopnya.

   "Di Kyoto bagian selatan dekat central park yang sudah ditutup itu," jelas gadis bermata aquamarine.

Terlihat empat gadis tengah sibuk menyiapkan peralatan misi. Sakura menajamkan katana kesayangannya, Temari memilih tantoo, Hinata mencari beberapa informasi tentang pelelangan mobil, dan Ino yang sibuk memilih gaun yang pas untuk penyamaran misi.

   "Misi apa sih?" tanya Temari.

   "Menangkap mafia gelap Jepang. Bayarannya cukup oke untuk kita," balas Ino.

   "Memang siapa yang membuka pelelangan, ha?" tanya Temari lagi.

Ino terdiam. Sakura berhenti menajamkan katananya. Temari semakin bingung saat melihat Sakura sedikit tegang.

   "Hyuuga Hiashi," jawab Sakura dingin.

Hinata terkejut bukan main. Temari menutup mulut tak percaya. Hinata menundukkan kepala dan menyeringai.

   "Kenapa kita tak membunuhnya sekalian?" tanya Ino.

   "Benar. Dia yang membuat Hinata terluka hingga sejauh ini," bela Temari.

   "Jangan," sahut Hinata pelan.

Sakura menyeringai lebar. Ino dan Temari semakin bingung.

   "Biarkan dia hidup dulu. Jangan membunuhnya," ucap Hinata.

   "Kita bisa membunuhnya kapanpun yang kumau," katanya lagi.

   "Biarkan bajingan itu terlena atas kekayaan dan kekuasaannya dulu," sambung Sakura.

PLOKK

Sakura menepuk tangannya.

   "Jika sudah masuk perangkap, kita bunuh dia seperti nyamuk," lanjut Sakura dengan seringai kejam terpampang di bibirnya.

Ino dan Temari tertawa keras. Hinata mendongak dan tersenyun penuh arti pada Sakura.

   "Yosh!! Sebentar lagi pemimpin klan besar ketiga di Jepang akan mati!" sorak Ino.

   "Bagaimana kalau kita tunggu tawaran saja dulu?" tawar Temari membuat Ino dan Hinata menoleh kearahnya.

   "Tawaran?" tanya Hinata.

   "Yap. Yang jelas, Hyuuga Hiashi mengalami puncak kejayaan perusahaan Hyuuga Corp tak lama lagi. Pastinya ada orang yang tak suka dengan kesuksesannya itu," jelas Temari.

   "Lalu orang itu meminta kita untuk membunuhnya dan sebagai gantinya mereka memberikan kita ganjaran yang besar begitu?" tanya Hinata.

   "Benar! Lumayan kan? Aku mendengar kabar kalau China tak lama lagi meluncurkan F2000 Assault Rifle dengan motif terbaru!" seru Temari semangat.

   "Berapa jarak tembakannya?" tanya Sakura tertarik dengan senjata itu.

'Dua maniak senjata memulai perbincangan konyol,' batin Ino seraya memutar mata malas.

Our Beautiful Destiny | sasusaku ✔️Where stories live. Discover now