24

5.5K 412 109
                                    

Suasana markas begitu ramai. Naruto sedikit merintih saat lukanya diobati. Neji dan Sai yang melihat Naruto hanya terdiam.

Ya, Neji dan Sai baru kembali dari tempat pengungsian untuk mengecek apakah ada anggota Akatsuki atau tidak. Neji dan Sai mulai ikut berperang esok hari.

Neji ikut divisi satu penyerang jarak dekat sementara Sai ikut di divisi satu penyerang jarak jauh. Sasuke duduk di tepian jendela kamar rumah sakit. Ia bersandar di sana seraya melihat bulan.

Ino berjalan ke arah Sasuke. Ia membawa beberapa peralatan untuk luka kecil Sasuke.

   "Hei Uchiha turunlah! Aku akan mengobati lukamu," perintah Ino.

Sasuke menoleh sekilas dan turun dari sana. Dia duduk di atas kasur dan tetap memandang jendela. Ino mulai membersihkan luka dan mengobatinya. Sasuke tak mengalihkan pandangan dari bulan sedikit pun. Ino fokus ke luka Sasuke dan bertanya,

   "Sakura, huh?"

Sasuke langsung menoleh ke arah Ino. Ino tak menatap Sasuke.

   "Tenanglah... Sakura pasti baik-baik saja di sana. Lagipula ada Matsuri di sana," kata Ino.

   "Kenapa kau seyakin itu?" tanya Sasuke.

   "Karena Sakura dan Matsuri itu sangat lengket bagaikan kertas yang diberi lem. Mereka berdua sama-sama memiliki masa lalu kelam dan lebih mengerti satu sama lain,"

   "Sakura memang cuek dan egois. Tetapi, jika menyangkut nyawa, dia tak akan main-main. Matsuri memiliki sifat ceroboh, brutal, dan egois. Akan tetapi, dia berubah menjadi serius apabila nyawa orang yang diakuinya terancam,"

   "Mereka berdua sangat berbeda tetapi memiliki prinsip yang sama. 'Boneka' dan tuannya akan sangat sulit dipisahkan," jelas Ino.

   "Bagaimana mungkin kau tahu semua itu? Mereka berdua sangat sulit ditebak," tanya Sasuke.

   "Aku ragu kau sahabat kecil Sakura-chan. Tentu saja aku tahu. Kau yang tak pernah merasakan kehilangan orang yang kau sayangi selamanya tak akan tahu betapa sakitnya,"

   "Anbu adalah organisasi bimbingan Queen untuk kami anak-anak yatim piatu dan miskin. Mungkin Tenten tidak termasuk karena dia masuk Anbu atas perintah orang tuanya yang kebetulan sepupu dekat Queen Tsunade," kata Ino.

   "Hn," balas Sasuke.

Keadaan menjadi sunyi. Setelah melilitkan perban, Ino membereskan peralatannya dan keluar. Saat sampai di ambang pintu, Ino berkata, "Jangan khawatirkan dia. Semakin banyak orang yang khawatir padanya... Maka semakin gelisah batinnya."

Sasuke bingung. Apa itu alasan para Anbu begitu santai saat Sakura dan Matsuri bertarung?

Naruto, Sai, Shikamaru, Gaara, dan Neji berkunjung ke kamar Sasuke. Sasuke mengangkat satu alisnya bingung.

Naruto berkata, "Aku ingin membicarakan sesuatu-dattebayo."

   "Apa?"

Shikamaru berkata, "Apa kau tak merasa aneh? Musuh mengeluarkan banyak sekali pasukan dan semua pasukannya terlihat mudah untuk dikalahkan."

   "Aku yakin ada yang mereka rencanakan. Mereka pasti mengumpulkan penjahat dari tingkat kelas teri sampai kelas kakap dalam perang ini,"

   "Dari semua musuh yang kulawan kebanyakan penjahat kelas teri-ttebayo! Hanya Zabuza Momochi saja yang menurutku musuh kelas kakap," ujar Naruto.

Gaara, Neji, Sasuke, Shikamaru, dan Sai langsung menatap Naruto.

   "Zabuza Momochi?" tanya mereka berempat bersamaan.

Our Beautiful Destiny | sasusaku ✔️Where stories live. Discover now