Bab 13

3.3K 404 4
                                    

Aku mundur beberapa langkah dari titik tengah danau.

Ke empat kapsul kembali turun ke tempat asal mereka. Tidak lama kemudian, beberapa jenis komputer dari yang kuno hingga yang menggunakan hologram. Mereka timbul seperti sebidang ruangan kerja di atas danau.

Clark menghampiriku.

"Hm...wow" seruku.
"Dari mana kau mengumpulkan komputer komputer ini?" Tanyaku.
"Itu rahasia, sekarang mari kita lanjutkan latihanmu" jawab Clark.

Clark menunjukan padaku beberapa bagian penting dari semua jenis komputer disini satu persatu.

Ia mengajariku cara menyimpan virus dan berbagai hal lainnya seperti memperbaiki dan lain lain.

Tanpa terasa hari sudah beranjak malam tapi kami tetap asyik dengan pelatihan ini. Beberapa kali Clark membuatku tertawa dengan tingkahnya.

"Okey Wizzy, latihan hari ini selesai dan sepertinya jam makan malammu sudah habis. Kau bisa makan di baraku. Disana aku punya beberapa makanan dalam lemari pendinginku".
"Ah tidak perlu, aku tidak lapar. Aku hanya sedikit lelah dan ingin beristirahat".
"Benarkah? Kalau begitu ayo kita kembali ke markas".

Clark membuka kulit batang pohon dan menekan tombol agar semua komputer kembali ke tempatnya. Dan menekan beberapa tombol lagi untuk memanggil lift.

Kami memasuki lift dan kembali ke Clark's Camp melalui jalan tadi.

"Sampai jumpa besok Clark, terimakasih " ucapku.
"Sampai jumpa juga Wizzy" balas Clark.

Aku keluar dari Clark's Camp dan menuju baraku. Aku masuk ke bara "prajurit" dan bergegas ke bara 310.

Ku buka pintunya dan menemukan Steve sudah terlelap tidur dengan posisi terduduk bersandar kedinding diatas ranjangnya. Aku duduk di ranjangku dan memandangku Steve. Pasti ia lelah menungguku karena tidak biasanya ia tertidur seperti itu.

Aku membenarkan posisi tidur Steve. Ku tutup tirai diantara kami dan berbaring di ranjangku.

Kuambil foto Lizzy dari saku tasku yang berada di kolong ranjang.

"Aku berjanji aku akan menyelamatkan kota ini untukmu dan untuk orang tua kita". Lalu tanpa kusadari, aku terlelap.

——-

Aku membuka mataku, foto Lizzy masih kupegang. Ku taruh kembali fotonya di saku tasku.

Aku mencuci muka di wastafel lalu merapikan rambut. Kubuka tirai diantara ranjangku dan Steve.

Steve masih tertidur. Kali ini aku yang bangun lebih awal darinya dan aku yang akan membangunkannya.

"Steve, bangunlah" ujarku menepuk nepuk lengannya dengan perlahan. Dia menguap lalu terduduk di ranjangnya.

"Terimakasih, kau sudah membangunkanku. Kalau tidak, mungkin aku tidak akan terbangun pagi ini".

"Sama sama, kau terlihat lelah semalam".

"Ya, aku lelah menunggumu. Apakah latihanmu bersama Clark begitu lama dan begitu seru?" Steve bangun dan duduk di ranjangnya.

"Hmm, ya mungkin begitu. Kau tahu? Ia selalu membuatku terkesan dengan semua yang ia tunjukan padaku".

"Ooh" balas Steve singkat. Tidak biasanya ia menjawabku seperti itu.

Kami bersiap siap dan turun ke ruang makan "pengungsi", meskipum belum bel. Kami bercanda di sepanjang lorong. Ruang makan ini masih sepi sekali, kami duduk di meja makan.

Bel berbunyi.

Kami antrian paling depan sekarang. Semakin cepat kami makan semakin cepat pula kami bersiap untuk pelatihan hari ini.

War of The CityWhere stories live. Discover now