EPILOG

4.6K 441 39
                                    

Thanks for 11k readers yang setia ngikutin jalan cerita ini. And this is gift for you💞

Happy reading!!
And hope you like it😊

-----------------------------------------------------------

"Hey Kapten! Kau sudah siap?" seru Steve menghampiriku. Ia terlihat sangat rapi dan tampan dengan seragam White-golden yang di kenakannya.

     "Tentu, ayo! Kurasa semua orang telah menunggu kita" balasku.

   Kami menelusuri lorong dan keluar ke lapangan tempat dimana upacara penghargaan berlangsung. Seluruh warga kota hadir disini. Panggung yang megah telah disediakan.

   Aku dan Steve duduk dikursi yang bertuliskan nama kami. Begitu juga dengan Jacob, Clark dan Rogers. Ralat, Rogers duduk di tempat yang lebih terhormat dari kami. Kursi singgasana Walikota. Saat rapat, kami setuju bahwa Rogers pantas menjadi Walikota. Hal ini juga disetujui oleh seluruh warga kota.

   Di sebelah kanan kami, tempat keluarga-keluarga kami. Ada Lizzy dan Ibuku disana.

   Sulit untuk meyakinkan Lizzy bahwa  ibu kami masih hidup. Tapi akhirnya, dengan penjelasanku yang cukup panjang dariku, Lizzy mengerti. Bahkan sekarang sudah sangat dekat, begitu cepatnya.

   Jenderal Corps juga sudah bersama lagi dengan Clark. Ia ditemukan di sebuah lorong rahasia di dalam pohon kayu tua. Selama ini ia aman disana. Dan sekarang ia duduk disamping ibuku.

   Acara dimulai. Pembawa acara membuka acara lalu menyampaikan kata sambutanya.

     "Dan sekarang, kata sambutan dari Walikota baru kita, yang telah dipilih dan terpilih oleh seluruh warga seantro kota, Rogers Tillota!" serunya.

   Rogers naik ke atas penggung dengan tepukan yang bergemuruh. Ia gagah dengan pakaian Walikota itu.

     "Terimakasih, terimakasih. Rasanya mustahil dapat berdiri disini sebagai Walikota kalian dan ini merupakan suatu kehormatan terbesar dalam hidupku. Perang telah usai dan segala kekacauan telah berakhir. Kita tidak perlu mengingatnya, karena itu suatu kenangan yang amat sangat menyakitkan untuk kita. Bakar kenangan itu dan kita akan membangun kembali masa depan yang sangat cerah. Kita akan merayakannya hari ini, tepat pada tanggal 30 Juli 2050. Kota ini akan memperingatinya setiap tahun sebagai hari "Kemerdekaan Kota". Gerbang-gerbang listrik telah dibuka. Kota ini bebas bekerja sama dengan kota lain. Semua didapat dari hasil kerja keras kita dan pahlawan-pahlawan kita. Pasukan White-Golden dan terutama pada pemimpinnya Kapten Wizzy Lailyrose dengan pasukan pemberontak dan pihak-pihak terkait lainnya.

   Biar aku tegaskan, bendera kota kita telah di ubah, berbedasarkan kemauan kalian dengan warna baru dengan harapan baru. Bendera ini berwarna putih dengan lima bintang emas yang menandakan 5 orang pahlawan kita. Maru kita panggilkan kelima orang yang telah berjasa itu!.
•Sersan Clark Corps!
•Sersan Nick Terator!
•Sersan Jacob Tomb!
•Sersan Steve Palmer!
•dan Kapten Wizzy Lailyrose!".

  Gemuruhnya tepuk tangan membuatku bersemangat. Kami naik keatas panggung dengan sangat percaya diri.

   Lalu datang pelayan dengan membawa nampan yang berisi 5 lencana bintang emas.

   Rogers menyematkannya di dada sebelah kiri kami satu persatu.

     "Satu bintang di bendera dan kaulah bagian terbesar kota ini. Semoga kau selalu mempertaruhkan nyawamu untuk itu" ujar Rogers menyematkan lencana bintang emas di dada kiriku.

     "Tentu" balasku.

   Penyematan bintang telah selesai. Tepuk tangan kembali bergemuruh. Pembawa acara, mempersilahkanku untuk memberikan sedikit pidato. Tunggu, ini tidak ada di dalam jadwal. Aku bahkan belum mempersiapkan pidatoku. Aku melirik Rogers, ini pasti perbuatannya.

War of The CityWhere stories live. Discover now