Bab 22

2.9K 367 0
                                    

   Aku berjalan menyusuri lorong dan menemukan toiletnya. Aku mencuci muka di wastafel. Aku memperhatikan diriku pada cermin di hadapanku.

   Aku melihat, mata yang sembab karena habis habisan menangis, kelopak mata yang menghitam karena kurang tidur, dan pipi yang semakin tirus. Aku tidak ingat bagaimana kondisiku sebelum kejadian ini. Tapi yang aku tahu, kondisiku jauh lebih buruk dari sebelumnya. Entah sudah berapa kilogram berat badanku turun.

   Aku keluar dari toilet dan berjalan menelusuri lorong. Aku harus menemui Agen Rosemary.

     "Nona, apakah kau tahu diamana ruangan Agen Rosemary?" tanyaku pada seorang wanita yang berpapasan denganku.

     "Oh, kau hanya perlu belok kiri dari sini. Di depan pintu ada tertera namanya" jawabnya.

     "Terimakasih".

   Aku mengikuti apa yang dikatakan wanita tadi. Aku mencari pintunya. Cukup banyak kamar di lorong ini rupanya.

   "Agen Rosemary". Nah ini dia, aku ingin mengetuk pintunya tapi sudah duluan dibuka dari dalam oleh Agen Rosemary.

     "Uhm agen Rosemary, maaf menganggumu" sapaku.

     "Ya ada apa Kapten?" Sapanya balik.

     "Ada yang ingin aku bicarakan denganmu" .

     "Kalau begitu, masuklah!".

     "Tidak perlu, ini hanya sebentar. Bisakah kita disini saja?".

     "Tentu. Apa yang ingin kau bicarakan?" .

     "Kami mempunyai ide untuk membuat kabut tebal besok. Dan karena itu aku meminta bantuanmu".

     "Baiklah itu hal yang mudah, karena sebelumnya kami telah membuatnya".

     "Jadi, pada hari pertama, kalian yang membuat kabut tebal itu?".

     "Ya, karena kami tahu, destrucprotic tidak dapat membidik saat kabul tebal. Dan kuharap itu dapat membantu kalian besok".

   Jadi yang membuat kabut tebal itu adalah para Agen disini. Itu tidak hanya mengacaukan destrucprotic tapi menyelamatkan hidupku.

     "Hai Wizzy, disini kau rupanya" sapa Steve menghampiriku.

     "Sepertinya hanya itu saja yang ingin aku sampaikan, permisi" kataku.
 
     "Ya" balas Agen Rosemary.

   Aku dan Steve menjauhi Agen Rosemary.

     "Uhm, Wizzy!" seru Agen Rosemary.

   Kami berbalik.

     "Ya? Ada apa Agen Roseamary?".

   Ia berjalan menghampiri kami.

     "Aku ingin meminta maaf mengenai ibumu kemarin. Aku bisa maklumi itu, mungkin wajah dan nama ibumu hampir sama denganku. Jadi kau mengira, aku ini adalah ibumu".

     "Ya, itu salahku. Seharusnya aku yang meminta maaf karena sudah lancang".

     "Oh tidak apa apa. Kau tahu Wizzy? Kau bisa menganggapku ini sebagai ibumu".

   Aku sedikit tersentak. Ini membuat moodku naik. Walaupun ia lupa ingatan dan seharusnya memang dia adalah ibuku. Tapi tidak apa apa. Aku hanya perlu menunggu waktu yang tepat untuk mengatakan padanya.

     "Benarkah?".

     "Ya,".

     "Terimakasih Agen Rosemary. Aku pergi dulu".

War of The CityWhere stories live. Discover now