Bab 24

3.1K 433 42
                                    

   Kami turun dari panggung.

     "Kau pengaruh terbesar kami sekarang, Kapten" ujar Agen Rosemary.

     "Aku hanya melakukan, apa yang harus aku lakukan" balasku.

   Clark tersenyum kepadaku. Sama seperti saat aku berhasil menjadi peringkat satu di pelatihan. Aku membalas senyumannya.

     "Kau tidak hanya berbakat tidur, tetapi juga berpidato!" seru Steve merangkul bahuku.

   Sesaat Clark pergi meninggalkan ruangan. Aku tidak tahu kenapa. Tapi, firasatku mengatakan ia terganggu dengan Steve. Ah, mungkin saja ia hanya ingin pergi ke toilet. Wizzy, kau sangat kepedean saat ini.

     "Kalian belum makan malam bukan? Mari kita makan bersama"  agen Star menawarkan kami.

     "Tentu" jawab Jacob.

   Kami membuntuti Agen Star untuk makan malam bersama. Kami duduk dikursi, lalu para pelayan datang membawakan makan malam. Aku meperhatikan pintu masuk, tapi tidak ada lagi orang yang akan masuk kedalam ruangan ini. Dimana Clark?.

     "Hey, ada apa?" tanya Steve.

     "Dimana Clark?" tanyaku balik.

     "Aku tidak tahu" Jawab Steve menaikan bahu.

   Aku jadi merasa bersalah meskipun belum tentu ini salahku. Aku harus mencari Clark.

     "Sepertinya aku harus ke toilet" pamitku kepada semua orang disini.

     "Tentu, silahkan" ujar Agen Rosemary.

   Aku pergi meninggalkan ruangan. Aku mencari Clark di kamar, tapi tidak ada. Di toilet juga tidak ada. Dimana dia?

   Tunggu sepertinya aku tahu Clark berada dimana.

     "Permisi pak, apakah disini ada tempat yang udaranya tidak terlalu terpekap? Ya, tempat untuk bersantai atau semacam itu?" Tanyaku pada seorang pria yang ku temui.

     "Oh, kau hanya perlu lurus dan belok kanan saja. Udara disana luamayan segar. Karena biasanya atap di atas taman tersebut dibuka" jawabnya dengan ramah.

     "Terimakasih" .

   Aku mengikuti apa yang dikatakan pria tadi. Tempatnya cukup jauh dari perkiraanku.

   Aku sampai di sebuah ruangan berbentuk segitiga dengan banyak tumbuhan di setiap sudutnya. Atap diatas ruangan ini terbuka sehingga aku bisa melihat langit-langit malam. Dan, ada Clark yang sedang duduk termenung di bangku taman.

     "Bunga-bunga disini sangat indah, bukan?" kataku menghampiri Clark. Ia menoleh ke arahku.

     "Bagaimana kau tahu kalau aku disini?".

     "Siapa yang tidak tahu dirimu? Kau menyukai tempat yang tenang dan sepi".

   Aku duduk di sampingnya.

     "Ada apa?" tanyaku.

     "Tidak apa-apa, aku hanya ingin waktu sendiri saja" jawab Clark yang memancarkan wajah kalau dia berbohong. Itu terlihat jelas dari raut wajahnya.

      "Kau bisa menceritakannya padaku" kataku berusaha meyakinkannya.

       "Aku sedang memikirkan tentang ayahku. Aku tidak dapat menghubunginya sama sekali. Apa yang sudah terjadi padanya? Apakah dia baik baik saja? Ahh!! Ada apa denganku? Tentu ia sedang tidak baik-baik saja. Seharusnya aku memaksanya untuk ikut dengan kita waktu itu. Aku ini sangat bodoh!".

War of The CityWhere stories live. Discover now