UL.3

17.5K 741 18
                                    


Keana tak menampakan dirinya selama satu hari di depan keluarganya, dia perlu ketenangan.

Seluruh anggota rumah telah berusaha membuatnya keluar namun tetap sama Keana tidak ingin keluar.

"Kakak ayolah keluar!" Teriak Alexa dari luar.

"Kalau begitu izin kan aku masuk, mari kita bicara!" Ucap Alexa sambil mengetuk pintu berwarna putih tersebut.

"Kak, kau belum makan malam kak!!"

"Kakak!"

Tiba tiba terdengar suara putaran kunci dari dalam, semua orang diam menunggu sang penunggu kamar keluar.

Alexa masuk kedalam kamar Keana dan Semua orang hanya diam setidaknya Keana masih ingin berbicara pada keluarganya.

Keana kembali membaringkan badan nya di atas kasur dan menutup semua badan nya dengan selimut.

"Kak apa kau seperti ini karna perkataan ku kemarin?" Alexa duduk di tepi ranjang sebelah Keana.

"Ka kau tahu penyesalan adalah hal yang paling menyiksa dari pada patah hati. Aku hanya tak ingin kakak salah jalan hanya itu kak!" Ucap Keana sambil menarik selimut Keana.

Setelah susah payah akhirnya Keana menunjukkan diri dari dalam selimut.

"Apa aku salah ngomong!" Tanya Alexa pada Keana.

"Tidak kau benar Alexa." Timpal Keana sambil bangun dari tempat tidurnya.

"Kau tahu Alexa, aku merasa egois jika aku menginginkan ke duanya. Aku terlalu serakah jika tak ingin memilih antara mereka, namun itu pilihan sulit Alexa." Ucap Keana sambil berdiri di depan jendela dan melihat ke arah luar.

"Bagi ku Aaron adalah matahari dan Austin adalah udara. Aaron sangat sulit di gapai dan Austin sangat mudah di gapai, aku tak bisa memilih antara mereka karna keduanya sangat berarti bagi ku. Mereka melupakan orang yang paling penting dalam hidupku." Ucap Keana.

"Lalu apa kakak akan mempertahankan ke duanya?" Tanya Alexa yang sudah berdiri di samping Keana.

"Tidak. Aku telah memikirkannya sejak semalaman, aku akan melepaskan semuanya." Perkataan Keana membuat Alexa mengerutkan dahinya.

"Maksud nya?"

"Aku tak akan mengikat mereka dengan hubungan apapun. Aku akan menolak Aaron dan Aku akan menjaga jarak dari Austin!" Ucap Keana sebagai tanda final dari pembicaraan mereka.

"Itu keputusan mu aku akan mendukung mu!" Alexa memeluk Keana.

Alexa pernah berada di tempat yang sama dengan Keana, bahkan mungkin lebih terpuruk dari Keana.

"Ayo turun mandi, bagaimana kita belanja dengan kak Anggel." Saran Alexa

"Boleh juga, tunggu aku sebentar okay. Aku mandi dulu." Keana bergegas pergi ke kamar mandi.

Alexa membuka pintu kamar Keana, menyuruh pelayan masuk untuk merapikan kamar Keana.

Butuh 1 jam untuk Keana bersiap siap. Akhirnya Keana, Alexa dan Anggel pergi bersama belanja di mall. Belanja, bermain, jalan jalan dan terakhir sampai di tempat makan.

"Gue gak menyangka Alexa loh pulang lagi ke jakarta." Ucap Anggela sesudah memesan makanan.

"Bukan balik Anggel, Alexa di usir dari rumah. Makanya mama dan papa membawanya kembali ke jakarta." Ucap Keana sambil tertawa.

"Kak kau jahat sekali." Ucap Alexa dengan kesal.

"Maaf. Makanya jangan buat masalah disana. Kau harus bergegas minta maaf pada om dan tante agar kau di maaf kan." Ucap Keana dengan senyum.

Unrequited LOVE (END)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora