UL.28

14.5K 568 10
                                    


Sudah sebulan kepergian Keana dan perkataan Keana yang terakhir selalu berputar di pikiran Aaron.

"Jangan mengucapkan maaf, karna aku sudah melupakan masa lalu. Jika kau merasa bersalah pada ku, jangan kembali di hadapan ku!"

"Kenapa sih perkataan Keana selalu berputar di pikiran gue!" Ucap Aaron frustasi sambil menyangga kepala nya dengan kedua tangan nya.

Tok tok

Suara ketukan pintu membuat Aaron merapikan rambutnya dan mempersilahkan orang tersebut untuk masuk.

"Maaf pak, ada tamu yang datang untuk menemui bapak!" Ucap sekretaris tersebut dengan kepala yang di anggukan.

"Siapa?" Tanya Aaron tapi sebelum sekretaris tersebut menjawab, si tamu telah masuk duluan.

"Gue, apa loh lupa! Kalau lupa gue mantan sekretaris loh, sekalian mantan pacar loh!" Ucap Leona sinis sebelum duduk di sofa biru tua.

"Maaf pak, tadi saya-" perkataan sekretaris itu terhenti karna Aaron menyuruh sekretaris itu langsung pergi.

Sekretaris itu mengundurkan diri dari hadapan Aaron dan Leona. Aaron berjalan ke arah Leona dan duduk pas di depan Leona.

"Maaf menggangu!" Leona mengucap kan dengan tulus, karna Leona sadar dengan kedatangan nya yang tiba tiba sudah pasti menggangu Aaron.

"Tidak masalah, ada apa kau kesini?" Tanya Aaron seperti biasa, karna bagi Aaron Leona sempat membuat hidupnya berwarna.

"Entahlah, aku ingin sekali mengunjungi mu sekarang." Balas Leona.

Hening

"Em, aku hanya ingin bilang sesuatu padamu!" Ucapan Leona langsung mendapat aspirasi dari Aaron.

"Apa?" Tanya Aaron.

"Terimakasih untuk semuanya. Setidaknya dua tahun yang lalu, kamu sempat membuat aku menjadi perempuan yang beruntung karna bisa di sisi kami!" Ucap Leona sambil menatap Aaron.

"Aku yag harusnya mengucap kan terimakasih pada mu, karna kau bisa mengerti diri ku selama ini!" Ucap Aaron tulus, karna Aaron merasa di balik sifat Leona yang sedikit manja ada sifat pengertian yang ada di dirinya.

"Kau salah, aku tak pernah bisa mengerti tentang mu Aaron. Pikiran mu dan hati mu hanya kamu yang bisa mengerti tentang itu!" Bantah Leona cepat namun tegas.

"Maksud mu?" Tanya Aaron.

"Aku tidak bisa membiarkan mu pergi, tapi jika kau memang tak bisa bersama ku maka ku lepaskan diri mu. Untuk nya atau untuk Dia, aku selalu berdoa untuk kebahagiaan mu." Ucap Leona lancar dan langsung pergi dari ruangan Aaron.

"Tapi ku harap, pilihan mu benar kali ini!" Ucap Leona sebelum benar benar pergi dari ruangan Aaron.

"Aku juga berharap seperti itu Leona!" Lirih Aaron sambil menyandarkan kepalanya di sofa dengan tangan kanan nya yang ada di atas keningnya.

~

4 bulan telah berlalu, hubungan Aaron dan Sally masih baik baik saja, walaupun jarak di antara mereka sedikit renggang.

Aaron menyibukkan dirinya dengan pekerjaan dan Sally juga sibuk dengan cafe yang baru buka seminggu yang lalu.

Hubungan mereka hanya jalan bareng, makan bareng, antar jemput dan begitu setiap hari. Tak ada kemajuan di antara mereka!!!!

Sudah 4 bulan juga Aaron tak mendapat berita antara Keana dan Satya. Aaron pernah menyuruh orang kepercayaan nya menyelidiki Keana, namun orang tersebut tak mendapat informasi apapun tentang Keana. Aaron hanya mendapat informasi tentang perusahaan yang di urus Keana semakin membaik, hanya itu saja.

Unrequited LOVE (END)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu